Jumat 22 Sep 2023 19:03 WIB

Kepala BNPB Turun Gunung Tangani Karhutla di Kalimantan Selatan

Karhutla harus diantisipasi dengan melibatkan berbagai instansi swasta dan negara.

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Foto: Republika/Alfian
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto turun gunung mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.

Suharyanto mengatakan lokasi titik api masih membakar lahan di tiga wilayah, yakni Banjar, Banjarbaru dan Tanah Lau, tak jauh dari area bandara Syamsudin Noor, bahkan menurut alat navigasi altimeter helikopter, jarak titik api ini tidak kurang dari dua mil saja dari bandara.

Baca Juga

Api yang berada di ring satu bandara inilah yang kemudian menjadi biang pengganggu lalu lintas penerbangan beberapa hari lalu.

“Informasi dari Danlanud, asap ini sudah menghambat jadwal penerbangan. Bandara di Banjarbaru ini dekat dengan tempat kebakaran hutan dan lahan gambut," ujar Suharyanto saat melakukan pantauan pada Kamis (21/9).

Usai melakukan peninjauan, Kepala BNPB meluncur ke kantor Gubernur Kalimantan Selatan untuk memimpin rapat koordinasi.

Suharyanto mengatakan bahwa Pemerintah Pusat menaruh perhatian tinggi untuk Kalimantan Selatan. Sebab, Bumi Lambung Mangkurat ini merupakan satu dari enam wilayah provinsi lainnya yang memiliki lahan gambut dan menjadi prioritas karhutla.

Adapun enam wilayah provinsi prioritas ini adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

“Karena di situ ada lahan gambut,” kata Suharyanto.

Suharyanto mengatakan Kalimantan Selatan sudah menjadi etape ketiga yang sudah didatangi Suharyanto, dari enam wilayah yang menjadi prioritas darurat karhutla sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Masih ada tiga wilayah lain yang juga harus mendapatkan perhatian ekstra dari Pemerintah Pusat, yakni Jambi, Riau dan Kalimantan Tengah.

Kunjungan ke wilayah Kalimantan untuk penanganan karhutla ini juga dilakukan Suharyanto sehari sebelumnya, yakni di Kalimantan Barat pada Rabu (20/9).

Adapun rangkaian kunjungan ke daerah lain untuk urusan karhutla yang melanda wilayah berlahan gambut sebelumnya telah dilakukan Suharyanto di Sumatera Selatan.

Kehadiran Suharyanto di Kalimantan Selatan untuk mendukung penanganan karhutla ini merupakan kali keduanya. Sebelumnya, mantan Pangdam V Brawijaya itu telah hadir di Kalimantan Selatan pada 23 Juli 2023, ketika kasus kejadian karhutla masih rendah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement