Jumat 22 Sep 2023 19:32 WIB

Mentan Ajak Peternak Indonesia Perkuat Hilirisasi

Pertanian merupakan sektor strategis yang berpotensi jadikan Indonesia negara kuat.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para peternak perkuat hilirisasi. (ilustrasi).
Foto: Dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para peternak perkuat hilirisasi. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak para peternak Indonesia untuk memperkuat hilirisasi pangan asal ternak sebagai kekuatan utama masa depan bangsa. Demikian disampaikan SYL pada puncak peringatan bulan bukti peternak dan kesehatan hewan ke 187 di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

"Saya mau momentum ini menjadi kekuatan kita untuk mengkonsolidasi program. Dan saya berharap ekspor hilirisasi harus bergerak ke depan. Kita punya tepung telur segera ekspor, nugget segera ekspor. Kita punya pabrik ayam banyak. Apalagi ayam kita sudah diterima di Arab dan negara negara lain," ujar SYL, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga

SYL mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor strategis yang berpotensi menjadikan Indonesia sebagai negara kuat, terutama dalam menghadapi krisis dan cuaca ekstrem el nino. Apalagi selama empat tahun terakhir pertanian selalu tumbuh dan mampu menjadi bantalan ekonomi nasional. 

"Yang berpotensi menjadikan negara kita kuat adalah pertanian, bapak. Kenapa? Karena pemerintah bisa baik kalau makanan rakyat cukup. Tidak akan ada benturan kalau makanan kita cukup," katanya.

Sejauh ini, kata SYL, Kementan memiliki banyak program unggul serta layanan kredit usaha rakyat yang bisa diakses para peternak dalam memperkuat modal usaha. Selain itu, kementan juga memiliki program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri atau yang disingkat Si Komandan.

"Program si komandan mampu melahirkan 8 juta ekor. Modalnya hanya 1,8 triliun tapi hasilnya bisa mencapai 41 triliun. Kenapa? Karena peternak ayam hanya 40 hari, telur cuma dua bulan. Domba juga begitu. Kambing juga begitu. Jadi maukah kita membangun ternak kita untuk Indonesa. Oleh karena itu saya berharap di momentum bulan bakti ini kita lebih banyak konsolidasi memperbaiki budidaya dan serap akses KUR peternakan yang baru 21 triliun," katanya. 

Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengapresiasi jalanya puncak peringatan bulan bukti peternak dan kesehatan hewan ke 187 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Bagi Nana, kegiatan tersebut harus menjadi pemicu hadirnya pangan asal hewani yang jauh lebih besar sebagai kekuatan pertanian Indonesia ke depan.

"Saya mengapresiasi jajaran kementan yang memberi kepercayaan terhadap Boyolali sebagai tuan rumah bulan bakti ke 187 ini. Kegiatan ini harus menjadi pemicu bagi hadirnya pangan asal hewani yang lebih besar lagi," katanya.

Sejauh ini, kata Nana, Provinsi Jawa tengah terus meningkatkan kontribusinya terhadap produksi sektor peternakan Indonesia agar mampu mewujudkan cita-cita bersama yaitu menjadi lumbung pangan 2045. 

Tercatat, Jawa Tengah sendiri memiliki populasi sapi sebanyak 1.880 ekor atau peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Timur. Kemudian populasi kambing sebanyak 3.747.000 ekor atau hampir 20 persen dari total kambing nasional alias peringkat satu tingkat nasional. Terakhir ada populasi domba yang mencapai 2.288.000 ekor atau sekitar 16,20 persen dan menempati peringkat kedua setelah Jawa Barat.

"Kemudian produksi daging tahun 2022 di jawa tengah mencapai 457 ribu ton atau 9,55 persen dari total produksi nasional. Lalu ada produksi susu 11 persen dan telur 5,4 persen. Jadi tren produksi daging di jawa tengah mengalami peningkatan 6,7 persen. Alhamdulilah ini semua berkat bantuan dan bimbingan jajaran kementan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement