REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pascakebakaran hebat pada Sabtu (16/9/2023), Museum Nasional Indonesia (MNI) menyebut telah melibatkan berbagai ahli dari dalam dan luar negeri untuk pemulihan museum. Berbagai ahli dari para ahli konservator, arkeolog, antropolog, budaya, sejarah, kurator, dan akademisi terlibat dalam upaya ini.
"Keterlibatan para ahli, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, dalam upaya pemulihan MNI adalah bukti nyata bahwa kekayaan budaya kita adalah warisan bersama yang membutuhkan kolaborasi berbagai pihak," jelas Dirjen Kebudayaan Kemenristekdikti Hilmar Farid saat diskusi terbatas dengan para ahli, Jumat (22/9/2023).
Menurutnya, upaya pemulihan museum ini nantinya bukan hanya sekadar pengembalian bangunan fisik. "Kami meyakini bahwa pemulihan museum ini bukan hanya tentang mengembalikan bangunan fisik, tetapi juga menghidupkan kembali jiwa dan sejarah yang ada dibalik setiap artefak," katanya.
Dalam diskusi tersebut terungkap bahwa salah satu negara yang pemah mengalami hal serupa adalah Prancis. Musibah kebakaran terjadi di Katedral Notre Dame Katedral pada 2019 lalu yang menjadi tempat disimpannya berbagai benda bersejarah. Akibat insiden itu, upaya restorasi dan pemugaran bahkan masih dilakukan.
Duta Besar Perancis untuk Indonesia Fabien Penone mengatakan turut prihatin dengan musibah yang terjadi di Museum Nasional. Ia menyebut akan berbagi pengetahuan dalam upaya pemulihan museum ini.
"Kami turut berduka atas musibah yang terjadi di Museum Nasional Indonesia. Apresiasi setinggi-tingginya atas langkah Tim Museum Nasional dalam menjalankan tugas pemugaran koleksi sejarah yang berharga. Kolaborasi dengan pihak internasional merupakan langkah yang bijaksana. Kami berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya pemulihan ini," ujarnya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Museum dan Cagar Budaya (MCB), Ahmad Mahendra mengatakan, dari ratusan ribu koleksi museum, sebanyak 817 koleksi di antaranya berada dan dipamerkan pada enam ruangan yang terdampak kebakaran. Saat ini, pihaknya telah membentuk tim investigasi dan evakuasi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika