REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak tidak mau terpengaruh hasil buruk Bhayangkara FC dalam enam laga terakhir di Liga 1. Menurut pelatih asal Kroasia tersebut, the Guardians itu akan tetap menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan.
Persib dijadwalkan melakoni laga tandang ke markas Bhayangkara FC, Stadion Patriot Candrabhaga, pada pekan ke-13 BRI Liga 1, Sabtu (23/9/2023) malam. Bhayangkara menatap laga dengan dengan catatan penampilan kurang memuaskan. Tim besutan tidak pernah menang dalam enam laga terakhir dengan torehan tiga kali kalah dan dua hasil imbang.
Pada laga terakhir, Bhayangkara FC ditahan imbang Dewa United 2-2, akhir pekan lalu. Sebaliknya, Persib justru datang ke laga tersebut dengan catatan penampilan memuaskan. Maung Bandung tercatat tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir, termasuk kemenangan 2-0 atas Persikabo 1973, akhir pekan lalu.
Bojan pun mengakui, catatan tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir telah meningkatkan kepercayaan diri anak-anak asuhnya. Tidak hanya itu, para penggawa Persib Bandung juga terus menunjukkan tren peningkatan performa dalam empat laga terakhir.
Kendati Persib terbilang memiliki modal yang lebih bagus di laga kontra Bhayangkara, Bojan tetap mewaspadai kemampuan the Guardians untuk bisa memetik poin penuh di laga tersebut. Laga kontra Bhayangkara, ujar Bojan, akan menjadi laga yang sulit.
"Laga itu akan menjadi pertandingan yang sulit. Bhayangkara adalah tim yang diisi oleh deretan pemain muda yang bagus. Mereka juga tim yang bekerja keras. Mereka akan menjadi tim yang sulit dikalahkan. Setiap pertandingan yang mereka jalani selalu berjalan ketat. Jadi, kami harus tetap waspada untuk bisa meraih hasil positif," kata Bojan dalam keterangan yang diterima Republika.co.id, Jumat (22/9/2023).
Secara khusus, pelatih berusia 52 tahun itu menilai, inkonsistensi performa para pemain muda menjadi salah satu alasan keterpurukan yang tengah dialami Bhayangkara. Hodak pun memberi contoh, the Guardians mampu menahan imbang pemuncak klasemen sementara Liga 1, Madura United 0-0.
Namun, dalam laga berikutnya, Bhayangkara FC justru menelan kekalahan 0-2 dari penghuni zona degradasi Arema FC. Selain inkonsistensi performa para pemain muda, Bhayangkara juga mulai merasakan tekanan untuk bisa beranjak dari posisi juru kunci klasemen sementara Liga 1 usai hanya memetik enam poin dari 12 laga.
"Mereka tengah berada di tiga posisi terbawah. Hal ini tidak menjadi tekanan yang cukup besar, terutama buat tim yang sebagian besar diisi pemain muda. Mungkin, ini menjadi masalah terbesar yang tengah mereka hadapi," kata Bojan.