Sabtu 23 Sep 2023 08:19 WIB

Mata Anak Terganggu Gara-Gara Gawai, Ini Buktinya

Kasus gangguan penglihatan pada anak usia sekolah mengalami peningkatan.

Red: Natalia Endah Hapsari
Anak perlu batasan saat bermain dengan gadget.
Foto: Republika
Anak perlu batasan saat bermain dengan gadget.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ikatan Profesi Optometris Indonesia (IROPIN) menyebut kasus gangguan penglihatan pada anak usia sekolah mengalami peningkatan diduga akibat tingginya frekuensi penggunaan gawai selama masa pandemi Covid-19.

Sekretaris IROPIN Kastam di Yogyakarta, Jumat malam, mengatakan tren peningkatan gangguan penglihatan pada anak karena kelainan refraksi terindikasi dari hasil penapisan yang dilakukan organisasi itu pada tahun 2023 di sejumlah wilayah.

Baca Juga

"Dalam proses pengumpulan data memang didapatkan faktor sangat signifikan, terutama dua tahun terakhir setelah pandemi. Mungkin karena dalam program pendidikan jarak jauh setiap hari anak-anak kita di depan gadget (gawai). Ini sangat memicu peningkatan gangguan refraksi," kata dia.

Ketua Umum IROPIN Nova Joko Pamungkas menjelaskan berdasarkan pengumpulan data sementara pada tahun 2023, dari rata-rata 1.000 anak yang mengikuti penapisan, tercatat 350 sampai 400 anak terindikasi mengalami gangguan penglihatan karena refraksi sehingga membutuhkan kacamata.