Sabtu 23 Sep 2023 09:20 WIB

Kisah Sampetono Bersama Relawan Memadamkan Kobaran Api Gunung Bromo

Lima relawan sempat terjebak di antara kobaran api Gunung Bromo.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Tangkapan layar fenomena dust devil atau pusaran api di Gunung Bromo yang viral di media sosial.
Foto: Tangkapan Layar
Tangkapan layar fenomena dust devil atau pusaran api di Gunung Bromo yang viral di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Ada banyak cerita di balik terjadinya kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo. Salah satu cerita hadir dari Ketua Masyarakat Peduli Api (MPA) Ngadas, Sampetono saat dia dan timnya berusaha memadamkan api di kawasan tersebut.

Sebelum memadamkan api yang disebabkan rombongan prewedding, Sampetono dan tim sudah memiliki pengalaman serupa.

Baca Juga

Sampetono mengisahkan, pada 28 Agustus pukul 22.00 WIB dia menemukan adanya titik api di kawasan wisata Gunung Bromo.  

"Karena sudah malam, keadaan tanah itu hampir 80 derajat kemiringan. Akhirnya dengan situasi di dana dan medan sangat sulit dan kami pakai alat seadanya, kami lanjutkan pemadaman api sampai tanggal 2 September 2023," kata Sampetono saat ditemui wartawan di Cemorolawang, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.