Sabtu 23 Sep 2023 16:20 WIB

Apakah Nabi Muhammad Jalankan Politik Dinasti? ini Jawaban Prof Muhammad Baharun

Buku Muhammad Sang Negarawan menggambarkan politik Rasulullah seperti apa.

Rep: Santi Sopia/ Red: Erdy Nasrul
Suasana islamic book fair 2023.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana islamic book fair 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair 2023 di Jakarta menjadi titik kebangkitan literasi Islam. Acara itu diramaikan 71 penerbit. Mereka hadir mempromosikan buku-buku keislaman dan berbagai keilmuan dalam ajang tersebut.

Selain pameran buku, IBF juga diramaikan dengan bedah buku. Salah satunya tentang sejarah hidup Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

Dalam sesi peluncuran buku karya Tohir Bawazir terbitan Pustaka Al-Kautsar itu, ahli sosiologi agama Prof Muhammad Baharun menejelaskan bahwa pada zaman Nabi Muhammad, tidak ada politik dinasti, atau istilah di mana satu keluarga atau suku tertentu memangku jabatan politik, kendati tidak kredibel. 

Sementara untuk nepotisme pada zaman Nabi, cenderung mengarah ke yang positif. Misalnya, ketika Nabi mengutus Ja’far bin Abi Thalib menjadi panglima perang Mut’ah melawan prajurit Romawi. Ja’far menjadi syahid dan korban pertama sebelum yang lain, dalam perang tersebut.