Sabtu 23 Sep 2023 18:13 WIB

Di Sidang PBB, Hun Manet Sebut Pemilu Kamboja Berlangsung Bebas dan Adil

Hun Manet terpilih menjadi Perdana Menteri Kamboja menggantikan ayahnya Hun Sen

Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.
Foto: EPA-EFE/YASUYOSHI CHIBA
Perdana Menteri Kamboja Hun Manet.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pemilihan umum Kamboja pada Juli lalu dipandang secara luas sebagai bebas dan adil, kredibel, dan jujur. Hal tersebut diungkapkan Perdana Menteri terpilih Hun Manet saat menyampaikan pidatonya untuk pertama kalinya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jumat (22/9/2023).

"Proses pembangunan demokrasi kami terus maju," kata Hun dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Baca Juga

Dia mengatakan ada 18 partai bersaing dalam pemilu Kamboja kali ini dan lebih dari 8,2 juta orang memberikan suaranya, dengan tingkat partisipasi 84,59 persen. "Ini adalah yang tertinggi sejak pemilihan umum yang diawasi PBB pada 1993 -- dan merupakan indikasi yang jelas dari kedewasaan politik dan antusiasme rakyat kami yang makin besar dalam menggunakan hak-hak demokratis mereka," katanya.

Dia menambahkan ribuan pengamat, termasuk 333 pengamat asing yang mewakili 65 negara turut menyaksikan proses pemilihan. Hun menjadi Perdana Menteri Kamboja dari Partai Rakyat Kamboja (CPP) untuk menggantikan ayahnya, Hun Sen, yang telah memerintah negara mayoritas Buddha di Asia Tenggara tersebut selama 38 tahun.

CPP, yang dipimpin Hun Sen, merebut mayoritas kursi dalam pemilihan umum kali ini dengan mendapatkan 120 dari 125 kursi di parlemen. Namun, tak sedikit pihak yang menilai bahwa pemilu di Kamboja itu tidak berlangsung sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi karena digelar tanpa adanya pesaing setelah partai oposisi utama dilarang untuk ambil bagian.

Menjelang pemilu, pengadilan tinggi Kamboja melarang Partai Cahaya Lilin, oposisi utama, berpartisipasi dalam pemilu.

 

sumber : Antara/Anadolu
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement