REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat fokus untuk pengendalian harga dan stok beras di pasar agar mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Alhamdulillah, kami telah rakor High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Depok hasilnya kami fokus pengendalian harga beras di pasar kami melakukan antisipasi," kata Imam Budi Hartono di Depok, Jawa Barat, Sabtu (23/9/2023).
Imam Budi Hartono mengatakan pengendalian harga beras di Depok penting karena di musim kemarau panjang dan terdapat beberapa wilayah produksi beras gagal panen.
"Ini langkah kami melakukan pengendalian beras di pasar karena sangat penting untuk memenuhi kebutuhan warga Depok," tuturnya.
Ia mengungkapkan sejumlah langkah strategis Pemerintah Kota (Pemkot) Depok dalam mengendalikan harga beras dengan menggelar pasar murah dan memberikan jaring pengaman sosial kepada masyarakat Kota Depok.
"Kami punya persediaan beras di Bulog. Kami akan mengadakan pasar murah ataupun memberikan jaring pengaman sosial ke masyarakat Depok tidak mampu," tuturnya.
Selain itu Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Polres Metro Depok serta Kodim 0508/Depok berkolaborasi untuk
mengawasi pedagang atau orang-orang yang memanfaatkan kesempatan ketersediaan dan harga beras.
Imam Budi Hartono mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi dan tidak melaporkan kepada pemerintah ataupun TNI-Polri, jika menemukan menahan atau menimbun stok beras.
"Jangan sampai nanti ada yang menahan stok beras, dengan pikiran ketika harga tinggi dia baru jual. Kalau ada seperti itu laporkan ke kami," ujarnya.