Sabtu 23 Sep 2023 21:48 WIB

Pakaian Adat Rote dan Betawi Curi Perhatian di Pembukaan Asian Games

Saat kontingen Indonesia muncul, seisi stadion memberi sambutan hangat.

 Atlet dan ofisial Indonesia saat pembukaan Asian Games ke-19 di Hangzhou, China, Sabtu (23/9/2023).
Foto: AP Photo/Eugene Hoshiko
Atlet dan ofisial Indonesia saat pembukaan Asian Games ke-19 di Hangzhou, China, Sabtu (23/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Pakaian adat Rote yang dikenakan Hernanda Zulfi serta pakaian adat kurung Betawi yang dipakai Nandhira Mauriska mencuri perhatian para penonton yang menyaksikan defile atlet pada upara pembukaan Asian Games 2022, di Stadion Olimpiade Hangzhou, Sabtu (23/9/2023). Hernanda maupun Nandhira merupakan dua atlet yang dipercaya untuk membawa bendera Indonesia, sekaligus memimpin barisan atlet Indonesia.

Kontingen Indonesia tampil pada urutan kesepuluh dalam parade atlet. Sebagaimana kontingen lain, mereka tidak memutari stadion secara utuh, namun hanya bergerak ke arah tengah stadion dan berjalan berbaris di bagian tengah dari satu sisi menuju sisi seberang.

Baca Juga

Saat kontingen Indonesia muncul, seisi stadion Olimpiade Hangzhou memberi sambutan hangat dengan bertepuk tangan. Terlebih saat Hernanda dan Nandhira tersorot kamera dan ditampilkan di layar raksasa di dalam stadion.

Selain kedua pembawa bendera, sosok lain yang juga mengenakan pakaian tradisional adalah Chef de Mission kontingen Asian Games 2022 Jadi Rajagukguk, Deputi 1 Chef de Mission Jovinus Calvin Legawa, dan Deputi 2 CdM Thomas Setiabudi.

Para atlet Indonesia peserta defile semuanya kompak mengenakan jaket hitam dan celana panjang hitam, yang sekilas membuat mereka terlihat seperti pasukan khusus kemiliteran.

Asian Games di Hangzhou, yang merupakan ketiga kalinya China menjadi tuan rumah, memecahkan rekor partisipasi atlet, nomor cabang olahraga, dan secara keseluruhan penyelenggaraan dalam sejarah Asian Games.

Seperti yang telah dikonfirmasi oleh panitia penyelenggara HAGOC, terdapat sebanyak 45 Komite Olimpiade Nasional dengan membawa sekira 12.500 atlet. Jumlah itu merupakan jumlah atlet terbanyak dalam sejarah Asian Games, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 11.300 atlet di Asian Games ke-18 di Indonesia pada 2018.

Mereka akan bersaing menjadi yang terbaik dalam 40 cabang olahraga yang dipertandingkan di Hangzhou dan lima kota pendukung yaitu Ningbo, Wenzhou, Huzhou, Shaoxing, dan Jinhua.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement