REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas tenaga ahli dan staf administrasi fraksi PDI Perjuangan DPR RI (Kitas) mendorong para pelaku industri kreatif untuk terus berinovasi seiring perkembangan teknologi terkini dan tren. Inovasi yang diharapkan tidak hanya menciptakan ide atau penemuan baru saja, tetapi juga yang bisa diwujudkan hingga dikomersialisasikan.
Tujuannya, antara lain meningkatkan keunggulan daya saing terutama di kalangan generasi muda. Dikatakan Wakil Sekretaris Kitas Rangga Gusman, pihaknya menyerap dan merangkul semua pihak dalam membantu mewujudkan hal tersebut. Salah satunya, kini lewat
"Noraebang All K-Pop Song, Live DJ, K-Pop Dance Cover, K-Pop Bazaar," di Rumah Aspirasi Ganjar Pranowo Presiden 2024/Sekretariat Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 DPP PDI Perjuangan (TKRPP), Jln. Pangeran Diponegoro No.72, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9/23).
K-pop sendiri adalah sub-genre musik pop yang berasal dari Korea Selatan atau Korean Pop. K-pop dan Drama Korea merupakan dua bagian yang tidak terpisahkan dan identik dengan grup yang beranggotakan banyak member, musik yang up-beat serta tarian yang enerjik. Penggemar Kpop sendiri biasanya disebut dengan Kpopers.
"Kami tidak terfokus di politik namun juga menangkap aspirasi semua teman-teman, salah satunya K-Popers. Apalagi Rumah Aspirasi terbuka untuk semua kegiatan, mulai dari seni, budaya, ekonomi kreatif dan sebagainya demi menggali dan mengembangkan potensi para generasi muda," kata Rangga Gusman.
Terlebih, kondisi Indonesia yang heterogen dan kaya akan keragaman sosio-kultural, mampu memberikan sumber inspirasi bagi masyarakatnya untuk kreatif dan berinovasi. Tak ayal, kondisi tersebut merupakan suatu potensi besar yang perlu dijaga dan dikembangkan dalam menumbuhkan industri berbasis inovasi dan kreativitas, seperti sektor musik, hiburan, kerajinan, fesyen, animasi dan lainnya.
"Banyak pelajaran yang bisa kita ambil dari K-pop. Misalnya saja tentang dari semangat mereka berkarir, mulai dari mencari talenta terbaik dalam bernyanyi, menari, akting atau modeling, pelatihan, kerja sama dalam mencapai kesuksesan, memiliki perilaku yang baik, cara mereka berpromosi hingga memperluas pangsa pasarnya, kemudian kita aplikasikan namun tetap memperhatikan nilai-nilai kearifan lokal. Dari situlah kita akan belajar bahwa kesuksesan tidak diraih secara instan, butuh usaha dan kerja keras untuk mewujudkannya," papar sosok yang bergaya kasual tersebut.
Masih di tempat yang sama, apresiasi disampaikan Mohammad Andri selalu Kepala Divisi Pelayanan Relawan Rumah Aspirasi. Menurutnya, penghargaan terhadap kebudayaan dan seni menjadi perhatian serius dari bakal calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo.
Lebih jauh, Didit- begitu sapaannya- mengingatkan dukungan Ganjar untuk para pelaku kreatif dan untuk belajar dari K-pop. Ganjar menilai Indonesia bisa belajar dari Korea Selatan yang maju memonetisasi budaya K-pop sejak 2014. Bukan hanya musik, tetapi juga film, kuliner, dan lainnya.
Indonesia harus berani bermimpi dan melihat ke depan, bagaimana budaya Indonesia bisa diekspor sampai ke negara lain. Dengan demikian juga mampu membantu meningkatan kesejahteraan para pelaku industri kreatif.
"Perhatian Pak Ganjar terhadap pencinta musik K-Pop dapat dianggap sebagai pengakuan akan pentingnya budaya dan seni dalam kehidupan masyarakat. Ini membuktikan Pak Ganjar merangkul semua segmen. K-Pop memiliki basis penggemar yang signifikan di kalangan pemuda, tetapi tetap saja pendapat para pencinta musik K-Pop tentang Pak Ganjar akan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana mereka melihat dukungan tersebut sesuai dengan visi dan nilai-nilai yang mereka anggap penting dalam kepemimpinan negara," kata dia.