REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menyerahkan bantuan delapan unit kapal nelayan, yang rata-rata senilai Rp75 juta per unitnya untuk nelayan warga Bulukumbu.
Bantuan kapal diserahkan secara simbolis oleh Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin didampingi Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel Muhammad Ilyas di Bulukumba.
"Delapan unit kapal untuk para nelayan ini merupakan stimulan untuk para nelayan kita. Jadi kalau memang melihat jumlah nelayan kita 2.800 orang, itu belum seberapa unitnya. Kita berikan juga ke daerah lain 10 unit," ujarnya di hadapan para nelayan Bulukumba dalam keterangan, Ahad (24/9/2023).
Menurut Bahtiar, potensi kelautan yang besar di daerah Sulawesi Selatan ini harus lebih bisa memperbaiki kesejahteraan masyarakat nelayan. Sehingga bagi dia, sangat tidak rasional dengan luas dan panjang pesisir laut di Sulsel sementara potensi perikanan laut hanya menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp3 miliar.
"Ini Sulawesi Selatan memiliki panjang pantai sangat panjang sekali, tapi sumbangsih untuk PAD kita hanya Rp3 miliar saja," kata dia.
Pada kesempatan ini, Bahtiar mendengarkan langsung masukan dan harapan dari para nelayan, sekaligus berdialog dengan pemangku kepentingan terkait.
Dengan begitu, kata dia, pemerintah dapat mengetahui apa saja yang menjadi kendala dari masyarakat nelayan di Sulsel. Apalagi, Pj Gubernur Sulsel mengakui bahwa Kabupaten Bulukumba memiliki Bupati seperti Andi Muchtar Ali Yusuf, yang sudah memiliki pengalaman panjang terkait perikanan dan kelautan.
"Memang APBD kita kurang tapi kita harus susun ulang manajemen tata kelola laut kita. Kalau tahun ini cuman Rp3 miliar per tahun, semoga tahun depan naik Rp30 miliar, tahun depannya naik Rp300 miliar, tahun depannya lagi naik Rp3 trilliun," kata dia.
Dengan demikian, kata Bahtiar, maka akan ada perbaikan kehidupan masyarakat. Apalagi jika pemimpin Bulukumba menyediakan rumah ikan.
Bahtiar menjelaskan ikan itu pasti berlindung dari karang-karang namun jika karang itu tidak ada, maka ia akan kehilangan tempat tinggal.
"Nah Pak Bupati ini menyediakan rumah untuk ikan, namanya Rumpon, rumah buatan. Di situ ada plankton yang akan menjadi makanan ikan, kalau ada ikan kecil ada ikan besar. Nah rumah-rumah ikan ini harus diperbanyak," kata dia.