Ahad 24 Sep 2023 18:08 WIB

Ganjar Sebut Rencana Pertemuan Megawati dan Prabowo Bisa Hilangkan Kecurigaan 

Dengan adanya pertemuan itu, suasana bisa menjadi sejuk jelang Pilpres 2024.

Rep: Febryan A/ Red: Andri Saubani
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan saat Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (19/9/2023). Selama 90 menit Bacapres Ganjar Pranowo ditantang berbicara gagasan dan menjawab pertanyaan bagaimana nanti memimpin Indonesia yang dipandu oleh Najwa Shihab. Topik paling banyak dipilih yakni terkait Korupsi dan Penegakan Hukum, lapangan kerja, dan kebebasan berpendapat paling banyak disorot untuk Ganjar yang tampil pada sesi kedua.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Bakal calon presiden (Bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo menjawab pertanyaan saat Mata Najwa 3 Bacapres Bicara Gagasan di Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta, Senin (19/9/2023). Selama 90 menit Bacapres Ganjar Pranowo ditantang berbicara gagasan dan menjawab pertanyaan bagaimana nanti memimpin Indonesia yang dipandu oleh Najwa Shihab. Topik paling banyak dipilih yakni terkait Korupsi dan Penegakan Hukum, lapangan kerja, dan kebebasan berpendapat paling banyak disorot untuk Ganjar yang tampil pada sesi kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Presiden dari PDIP Ganjar Pranowo merespons positif wacana mempertemukan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Ganjar, pertemuan dua pemimpin itu merupakan hal yang bagus. 

"Ya ketemu lah. Semua pemimpin ketemu intensif, komunikasi itu bagus," kata Ganjar kepada wartawan di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (24/9/2023). 

Baca Juga

Ganjar meyakini, pertemuan tersebut bisa menghilangkan pembelahan dan rasa saling curiga yang berkembang di tengah masyarakat. Dengan begitu, suasana bisa menjadi sejuk jelang Pilpres 2024. 

"Biar masyarakat juga tidak ada pembelahan dan kecurigaan, maka banyak pemimpin berkomunikasi terus menerus, karena itu yang akan menyejukkan masyarakat semua," kata mantan Gubernur Jawa Tengah itu. 

Pernyataan Ganjar ini merupakan respons atas sikap Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang membuka peluang untuk mempertemukan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo. Adapun Puan membuka peluang itu sebagai tanggapan atas munculnya isu menduetkan Prabowo dengan Ganjar sebagai pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2024. 

Ganjar enggan berkomentar ketika diminta tanggapannya soal isu dirinya akan dijadikan cawapres pendamping Capres Prabowo. Kondisi sekarang, Prabowo sudah didukung empat partai parlemen, tapi dia belum memutuskan sosok cawapres pendamping. Ganjar juga belum menentukan sosok pendamping, meski sudah punya tiket untuk mendaftar sebagai capres.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement