Ahad 24 Sep 2023 19:17 WIB

Jepang Kembangkan Obat Pertama di Dunia untuk Tumbuhkan Gigi Baru

Uji klinis pada orang dewasa yang sehat akan dilakukan sekitar Juli 2024.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Ani Nursalikah
Gigi
Foto: ist
Gigi

REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Sebuah tim ilmuwan yang dipimpin oleh perusahaan rintisan farmasi Jepang sedang mengerjakan obat untuk merangsang pertumbuhan gigi baru. Obat ini akan menjadi obat pertama di dunia dan perusahaan rintisan itu bertujuan memasarkannya sekitar 2030.

Dilansir The Japan Times, Ahad (24/9/2023), Toreghem Biopharma, yang didanai oleh Kyoto University, diperkirakan akan memulai uji klinis pada orang dewasa yang sehat sekitar bulan Juli 2024 untuk memastikan keamanan obat tersebut. Tim tersebut berhasil menumbuhkan gigi baru pada tikus pada 2018.

Baca Juga

Kebanyakan orang memiliki “tunas gigi” yang berpotensi menjadi gigi baru, selain gigi susu dan gigi permanen, meskipun tunas tersebut biasanya tidak berkembang dan kemudian hilang. Tim menciptakan obat antibodi yang menghambat protein yang menekan pertumbuhan gigi. Obat tersebut bekerja pada tunas ini dan merangsang pertumbuhannya.

Pada 2018, tim juga memberikan obat tersebut kepada musang, yang memiliki gigi susu dan gigi permanen yang mirip dengan manusia, dan gigi baru pun tumbuh. Tim berencana mengadakan uji klinis obat tersebut mulai 2025 untuk anak-anak berusia antara dua dan enam tahun penderita anodontia, yang lahir tanpa sebagian atau seluruh gigi permanen. Anak-anak akan disuntik satu dosis untuk merangsang pertumbuhan gigi.

Ada juga harapan untuk memanfaatkan obat ini di masa depan bagi orang dewasa yang kehilangan gigi karena gigi berlubang. Salah satu pendiri Toregem Biopharma serta kepala kedokteran gigi dan bedah mulut di Rumah Sakit Kitano di Osaka, Katsu Takahashi mengatakan kehilangan gigi pada anak dapat memengaruhi perkembangan tulang rahangnya.

“Kami berharap obat ini akan menjadi kunci untuk memecahkan masalah tersebut,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement