Ahad 24 Sep 2023 19:46 WIB

Dinkes Bekasi Salurkan Bantuan Air Bersih ke Cibarusah

Disalurkan bantuan air bersih 23.300 liter dan 1.695 galon air mineral. 

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Penyaluran bantuan air bersih.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
(ILUSTRASI) Penyaluran bantuan air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Desa Ridogalih di Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menjadi salah satu daerah terdampak kekeringan pada musim kemarau ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) berupaya membantu warga desa tersebut dengan menyalurkan bantuan air bersih.

Sekretaris Dinkes Kabupaten Bekasi, Supriadinata, mengatakan, sumber air yang biasa dimanfaatkan warga Desa Ridogalih menyusut selama kurang lebih empat bulan terakhir.

Baca Juga

“Debit air sungai kecil, sehingga untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) saja mereka hanya mengandalkan air di aliran Kali Cihoe yang berjarak lebih dari dua kilometer dari permukiman warga. Itu pun banyak titik yang sudah mengering,” kata Supriadinata.

Menurut Supriadinata, sumur timba yang menjadi sumber air bersih untuk kebutuhan konsumsi pun kondisinya mengering. Akibatnya, untuk kebutuhan konsumsi sehari-hari, warga mesti membeli air.

Karena itu, Dinkes Kabupaten Bekasi menyalurkan bantuan air bersih. Supriadinata mengatakan, dinasnya memberikan bantuan berdasarkan surat keputusan bupati terkait status tanggap darurat bencana kekeringan.

“Dinas Kesehatan menjadi LO (liaison officer) tanggap darurat bencana kekeringan di Kecamatan Cibarusah. Bantuan sudah diserahterimakan di area Kantor Kecamatan Cibarusah,” kata Supriadinata, Sabtu (23/9/2023). 

Dinkes Kabupaten Bekasi mendistribusikan bantuan 23.300 liter air bersih dan 1.695 galon air mineral kepada warga terdampak bencana kekeringan di Desa Ridogalih. Menurut Supriadinata, penyaluran bantuan untuk warga terdampak kekeringan ini melibatkan 36 rumah sakit, unit pelaksana teknis daerah poliklinik, serta tenaga kesehatan daerah setempat.

Menurut Supriadinata, Dinkes juga melihat persoalan kesehatan pada musim kemarau ini. Setidaknya berdasarkan data Puskesmas Ridogalih, yang wilayah kerjanya juga meliputi Desa Ridomanah dan Sirnajati.

“Ada dampak lain dari kekeringan, yakni warga sangat mudah terserang penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Data kunjungan pasien ISPA di Puskesmas Ridogalih tercatat 192 orang dalam tiga bulan terakhir,” kata dia.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, hingga 23 September 2023 pukul 18.30 WIB, dilaporkan ada 45 desa di 10 kecamatan yang terdampak kekeringan.

Selain di Kecamatan Cibarusah, desa terdampak kekeringan juga berada di wilayah Bojongmangu, Serang Baru, Cikarang Pusat, Babelan, Pebayuran, Sukawangi, Cabangbungin, Tarumajaya, dan Muaragembong. Dilaporkan ada 53.178 kepala keluarga (KK) atau 178.004 jiwa yang terdampak. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement