Ahad 24 Sep 2023 23:59 WIB

Danone Aqua Fasilitasi 70 Difabel Dibimbing Inklusi Center di Klaten

CKK-BN juga memfasilitasi program pemberdayaan ekonomi dengan dukungan dana usaha

Dukungan aktif yang diberikan Pabrik AQUA Klaten sejak 2016 kepada ICKK-BN sangat berdampak positif bagi pelayanan para difabel dan anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Karanganom.
Foto: dok istimewa
Dukungan aktif yang diberikan Pabrik AQUA Klaten sejak 2016 kepada ICKK-BN sangat berdampak positif bagi pelayanan para difabel dan anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Karanganom.

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Pengembangan program inklusi sosial bagi kaum difabel dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memiliki harapan baru bisa mandiri, bahkan berprestasi seperti impian masyarakat pada umumnya. 

Dukungan aktif yang diberikan Pabrik AQUA Klaten sejak 2016 kepada ICKK-BN sangat berdampak positif bagi pelayanan para difabel dan anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Karanganom. 

Ketua Inklusi Center Kecamatan Karanganom - Bhakti Negeri (ICKK-BN), Sri Mulyo menyatakan saat ini sudah ada 70 anak difabel dan berkebutuhan khusus (ABK) yang didampingi dan dibina di ICKK-BN. 

"Mereka tidak hanya berasal dari Kecamatan Karanganom saja, tapi tersebar di Kecamatan Ngawen, Ceper, Tulung, bahkan ada dari luar yaitu Kecamatan Musuk dan Mojosongo dari Kabupaten Boyolali,” ujar dia dalam pernyataan tertulis, Ahad (24/9/2023?.

Kata Sri Mulyo, berbagai pelayanan yang diberikan kepada para difabel dan ABK ini, di antaranya terapi, sanggar belajar dan bermain serta pembinaan beberapa jenis cabang olahraga seperti tenis meja, panahan atletik dan lainnya. Seluruh kegiatan ini dilakukan setiap Sabtu di Aula Kecamatan Karanganom. Kepada mereka diberikan pendampingan sampai ada perubahan. 

Dia mencontohkan ABK yang belum bisa adaptif, dituntun hingga terlihat mulai ada perubahan. Kepada mereka dikasih belajar bermain dulu dan belajar kemandirian seperti mandi sendiri, makan sendiri, dan melepas baju sendiri. 

"Setelah dua sampai tiga bulan, yang awalnya di rumah saja, tapi setelah diberikan pendampingan, baik anak dan orang tuanya sangat merasakan adanya adanya perubahan perilaku yang membuat para ABK ini termotivasi semangat lagi. Begitu juga yang terapi, anak yang tadinya belum bisa jalan setelah mengikuti terapi jadi termotivasi untuk semangat jalan,” tuturnya.  

Dia mengutarakan untuk melakukan pendampingan kepada para difabel dan ABK ini,  ICKK-BN dibantu oleh 15 relawan yang terdiri dari dua orang fisioterapis, satu terapis wicara, lainnya relawan untuk sanggar belajar dan bermain.

"Kita juga pernah memberikan terapi kepada seorang anak yang belum bisa bicara di usianya yang sudah lima tahun dan sekarang anaknya mulai senang dan ada semangat untuk bisa bicara," tukasnya.     

Memberikan motivasi dan pengetahuan dasar kepada orang tua dan keluarga disabilitas juga penting. Disabilitas berhak mendapatkan kesempatan yang sama seperti masyarakat pada umumnya. Peran tersebut penting sekali apabila diawali dari keluarga. Dukungan anggota keluarga untuk menggali potensi disabilitas dan mendorong mengembangkannya menjadi kunci bagi disabilitas bisa lebih mandiri dan berprestasi  

Selain itu, dia mengatakan ICKK-BN juga merangsang anak-anak difabel usia sekolah berusia 15-16 tahun dan mendorongnya untuk menjadi atlet difabel. Dia mencontohkan seorang anak remaja difabel bernama Sasa yang mengalami cacat fisik tangan tangan sejak lahir dari Desa Troso, Kecamatan Karanganom.  

"Awalnya Sasa hanya berdiam diri di rumah saja sepulang sekolah. Tapi, saya memberi motivasi kepadanya agar mau ikut berolahraga dan mau ikut lomba di kejuaraan pelajar se-Jateng pada 2021 lalu dan dia pun mengikutinya,” tutur Srimulyo. 

Tak sampai di situ, pada  2022, Sasa sangat bersemangat untuk mengikuti lagi kejuaraan olahraga tingkat provinsi (Kejurprov). Pada 9-13 September mendatang, dia juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) mewakili Kabupaten Klaten.

Difabel lainnya yang mengalami cacat yang sama seperti Sasa adalah Widi dari Prambanan. Dia juga termotivasi untuk mengikuti perlombaan-perlombaan olahraga. Penyandang disabilitas fisik dengan perawakan tubuh pendek, Muhamad Raffi Purnomo dari Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo juga termotivasi untuk mengikuti terapi air dan diajari renang selama 1,5 tahun. 

Dia juga telah mengikuti beberapa perlombaan seperti Kejurprov 2022, Pekan Paralimpik Pelajar daerah Jateng dan berhasil menyumbangkan dua emas dan satu perak Kabupaten Klaten.  

“Dengan mengikuti pendampingan di ICKK-BN, mereka tumbuh rasa percaya diri yang luar biasa. Termasuk para orangtua dan saudara-saudara mereka juga sangat bangga, karena meski anak-anak mereka difabel tapi bisa mengangkat martabat keluarga dan nama baik Klaten melalui prestasi olahraga yang mereka raih. Yang tak kalah penting adalah ada pengakuan dari masyarakat umum terkait prestasi anak-anak mereka,” tukas Sriyono yang juga menjadi Ketua Komite Paralympic Klaten. 

Pendampingan bidang olahraga ini juga diberikan kepada difabel yang telah dewasa. Khusus cabang panahan, ICKK-BN menyediakan fasilitas berlatih dan dukungan lainnya, terutama menjelang pertandingan tingkat daerah dan Nasional. 

Saat ini Klaten menjadi salah satu kota yang memiliki atlet panahan paralimpik yang cukup handal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement