Senin 25 Sep 2023 10:40 WIB

Menolak Tua, Intip Gaharnya Penampilan NTRL di Pestapora 2023

Di panggung Pestapora 2023, NTRL seolah menolak tua dengan penampilan gaharnya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Grup band NTRL saat tampil dalam gelaran Pestapora di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (24/9/2023). Dalam penampilannya NTRL  membuka panggung Hingar Bingar dengan dengan membawakan lagu berjudul Pertempuran Hati dilanjutkan dengan Haru Biru, Cinta Gila, Nurani,Wa...lah!!!, Pelangi, Cahaya Bulan, Sorry, Joni Playboy, Terbang Tenggelam dan ditutup dengan lagu Garuda di Dadaku.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Grup band NTRL saat tampil dalam gelaran Pestapora di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Ahad (24/9/2023). Dalam penampilannya NTRL membuka panggung Hingar Bingar dengan dengan membawakan lagu berjudul Pertempuran Hati dilanjutkan dengan Haru Biru, Cinta Gila, Nurani,Wa...lah!!!, Pelangi, Cahaya Bulan, Sorry, Joni Playboy, Terbang Tenggelam dan ditutup dengan lagu Garuda di Dadaku.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 30 tahun band NTRL berkiprah di belantika musik Indonesia. Namun, para personelnya yakni Bagus (vokal/bas/gitar), Eno (drum), dan Coki (gitar), seolah menolak tua dan merasa masih berjiwa muda. Hal ini dibuktikan lewat penampilan musik gahar mereka di festival musik Pestapora 2023.

Band rock-alternatif yang dibentuk pada 1991 itu menjadi pengisi acara festival musik Pestapora 2023 hari ketiga di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, Ahad (24/9/2023). Sesi penampilan NTRL berlangsung di panggung Hingar Bingar Stage menjelang pukul tujuh malam

Baca Juga

Dengan musiknya yang eksplosif dan vokal khas Bagus alias Ombags, NTRL membuka penampilan dengan "Pertempuran Hati". Mereka lanjut membawakan tembang filosofis "Haru Biru", sebuah metafora tentang perjuangan tak berkesudahan dalam hidup.

"Selamat malam, semuanya. Apa kabar? Senang sekali bisa ketemu teman-teman di Pestapora malam ini. Ternyata kita sudah menua ya. Enggak terasa sudah 30 tahun kami ngeband. Umur enggak bisa dibohongin. Tapi jiwa tetap muda, oke?," kata Bagus menyapa penonton.

Hit lain yang dibawakan NTRL yakni "Cinta Gila", "Nurani", "Pelangi", "Cahaya Bulan", dan "Sorry", yang juga membuat penonton bernyanyi penuh semangat. Menariknya, layar kanan-kiri panggung yang menyorot para personel dilengkapi efek dan filter yang sangat sesuai dengan persona para personel NTRL yang gahar.

NTRL mengajak penonton bernostalgia dengan membawakan single pertama band, yang berjudul "Wa...lah!!!". Dahulu, kemunculan video klip itu di saluran musik MTV menandai dikenalnya NTRL secara meluas. Album berjudul sama pun terjual lebih dari 80 ribu unit kaset dan compact disc.

Setelah menyanyikan lagu satire "Joni Playboy", Bagus mengatakan kepada penonton bahwa sisa waktu penampilan mereka hanya cukup untuk satu lagu terakhir. Bagus meminta penonton memilih antara lagu "Terbang Tenggelam" atau "Garuda di Dadaku".

Para penonton rupanya memilih lagu "Terbang Tenggelam", yang segera dituruti oleh NTRL. Namun, ternyata setelahnya NTRL tetap melanjutkan dengan "Garuda di Dadaku", sehingga penonton mendapatkan keduanya. "Terima kasih, Pestapora. I love you all, God bless you all. Sampai bertemu lagi," kata Bagus.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement