REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Hujan merupakan karunia bagi umat manusia. Tetapi turunnta huja. Bisa menjadi sebuah peringatan dari Allah SWT.
Ketua Umum Al Washliyah, KH Masyhuril Khamis menjelaskan dalam hadits dikatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW begitu khawatir pada saat muncul mendung, jangan-jangan akan datang adzab dan kemurkaan Allah SWT.
Kemudian harus diingat bahwa Allah SWT menciptakan dunia dengan penuh keseimbangan, artinya Allah turunkan hujan sesuai kadar ukurannya, tidak berlebihan dan tidak berkekurangan. Lantas bila ada kebanjiran atau kemarau berkepanjangan, hal ini sangat erat kaitannya dengan sikap dan perilaku kita sebagai hamba-Nya.
"Justru itu bila kemarau datang, sholat istisqa adalah bagian taqarrub kita pada Allah dengan dimulai Istaghfar untuk mohon ampunan-Nya,"ujar dia.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW diceritakan akan tampak khawatir atau cemas saat awan gelap muncul dan angin kencang.
Tentu yang membuatnya khawatir adalah keselamatan umatnya, Nabi Muhammad SAW khawatir umatnya mendapatkan adzab dari Allah SWT.
Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad
Aisyah bercerita, "Apabila datang awan gelap, angin topan dan sebagainya, wajah baginda Rasulullah SAW yang penuh nur (cahaya), akan terlihat pucat karena perasaan takut kepada Allah SWT. Beliau keluar masuk rumah dan terus-menerus membaca doa.
Jika hujan mulai turun, wajah baginda Rasulullah SAW akan tampak ceria. Aku (Aisyah) bertanya, "Ya Rasulullah, semua orang gembira jika melihat gumpalan mendung karena pertanda akan turun hujan, tetapi mengapa engkau justru tampak cemas?"
Baginda Nabi Muhammad SAW menjawab, "Wahai 'Aisyah, aku khawatir di dalamnya ada adzab, karena itulah aku merasa cemas. Kaum Ad telah diadzab oleh Allah SWT dengan angin. Ketika melihat gumpalan mendung, mereka gembira. Mereka mengira akan turun hujan, tetapi ternyata yang turun adalah adzab."