REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) mengecam Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol yang mengkritik kerja samanya dengan Moskow. Setelah Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan adalah "alami" dan "normal" dua negara bertetangga menjaga hubungan dekat.
Pekan lalu di Majelis Umum PBB, Yoon mengatakan akan menjadi "provokasi langsung" bila Rusia membantu Korut memperkuat program senjatanya sebagai imbalan atas bantuan pada perang di Ukraina.
Dalam artikel yang dimuat kantor berita Korut, KCNA, Pyongyang mengecam Yoon karena "dengan ganas" memfitnah kerja sama persahabatannya dengan Rusia. Dalam artikel itu KCNA mengatakan Yoon berperan sebagai "pengeras suara" untuk Amerika Serikat (AS).
"Sangat wajar dan normal bagi negara-negara tetangga untuk menjaga hubungan dekat satu sama lain, dan tidak ada alasan untuk meminta pertanggungjawaban atas praktik semacam itu," kata KCNA, Ahad (24/9/2023).