Senin 25 Sep 2023 15:17 WIB

Musim Kemarau, Kasus ISPA di Bantul Terus Meningkat

Bulan ini saja sejauh ini sudah ada sebanyak 7.768 kasus.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Fernan Rahadi
Anak-anak beraktivitas menggunakan masker akibat pekatnya asap di Dusun Jatirejo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Anak-anak beraktivitas menggunakan masker akibat pekatnya asap di Dusun Jatirejo, Mojosongo, Surakarta, Jawa Tengah, Ahad (17/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mencatat adanya peningkatan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) selama musim kemarau.

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Dinkes Bantul, Samsu Aryanto, mengungkapkan, data per Juni 2023 hingga 24 September 2023, kasus ISPA di Bantul terus mengalami peningkatan.

Baca Juga

"Musim kemarau cukup panjang, menyebabkan banyak debu sehingga memicu meningkatnya kasus ISPA," ujar Samsu kepada Republika, Senin (25/9/2023).

Samsu memerinci, kasus ISPA pada Juni sebanyak 5.636 kasus, Juli sebanyak 7.079 kasus, dan Agustus sebanyak 10.348 kasus. Memasuki bulan September, kasus ISPA tercatat cukup tinggi, meski bulan September belum berakhir.

"Hingga 24 September ada sebanyak 7.768 kasus. Kami belum bisa memastikan apakah akan bertambah atau turun dari bulan sebelumnya," katanya.

Ia menambahkan, usia produktif menjadi faktor risiko masyarakat terkena ISPA. Ini karena kalangan usia produktif banyak beraktivitas di luar ruangan dengan mobilitas tinggi.

Selama musim kemarau, debu dan polusi akibat pembakaran sampah menjadi pemicu menyebarnya kasus ISPA. Untuk itu, ia menghimbau masyarakat di Bumi Projotamansari untuk lebih menjaga kesehatan.

"Hindari merokok, meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, olahraga teratur, konsumsi makanan bergizi dan gunakan masker," ujar Samsu. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement