REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar pasar murah di Kapanewon Kalasan, Sleman, Senin (25/9/2023). Sejumlah warga yang ditemui mengapresiasi kegiatan tersebut. Tari warga Sambisari, Purwomartani, Sleman berharap kuota penerima kegiatan pasar murah bisa diperbanyak.
"Semoga ini berkelanjutan, lebih banyak lagi dan kuotanya harus ditambah lagi karena tadi di luar itu ada yang belum mendapatkan karena kehabisan kuota," kata Tari kepada wartawan.
Dalam kegiatan pasar murah kali ini dirinya membeli sejumlah bahan pokok seperti beras sebanyak 5 kilogram, gula pasir 3 kilogram, dan minyak 2 liter. Ia mengakui harga yang dijual lebih murah dibanding harga eceran di pasar.
"Ya semoga nanti juga bisa lebih, gak cuma hari ini aja sih harapan kedepannya," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan warga Maryati warga Pundung, Purwomartani, Kalasan. Menurut Maryati selisih harga di pasar murah yang digelar Pemkab Sleman lumayan besar.
"(Selisihnya) Lumayan, kalau beras selisihnya 3.000, kalau minyak 2.500, kalau gandum 3500, kalau gula selisihnya 2.000," ungkapnya.
Ia juga berharap pemerintah selalu mengamati perekonomian rakyat kecil. Hal tersebut dilakukan supaya pemerintah bisa senantiasa membantu rakyat kecil.
"Soalnya sekarang harga-harga di pasar cukup melambung, perekonomian jadi susah cari nafkahnya susah jadi bagus sekali ini," ucapnya.
Pemkab Sleman bekerja sama dengan Perum Bulog menggelar pasar murah. Kegiatan tersebut diawali di Kapanewon Kalasan. Nantinya kegiatan pasar murah akan dilakukan di 17 kapanewon.