Senin 25 Sep 2023 18:51 WIB

Warga Sleman Berharap Kuota Penerima Pasar Murah Diperbanyak

Ia berharap pemerintah selalu mengamati perekonomian rakyat kecil.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fernan Rahadi
Warga membeli kebutuhan bahan pokok saat pasar murah di Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta, Senin (25/9/2023). Pasar Murah yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman ini hanya diperuntukkan untuk warga yang memiliki KTP Sleman. Untuk pemerataan kebutuhan sembako yang dijual dibatasi, seperti beras maksimal 10 kilogram, kemudian Minyak goreng dua liter, gula dan tepung terigu maksimal lima kilogram, kemudian telur ayam maksimal 2 kilogram. Untuk harga Disperindag Sleman memastikan masih di bawah harga pasaran. Pasar murah ini diadakan di 17 kecamatan di Sleman yang bekerja sama dengan Bulog secara bergantian untuk menyetabilkan harga sembako.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga membeli kebutuhan bahan pokok saat pasar murah di Kecamatan Berbah, Sleman, Yogyakarta, Senin (25/9/2023). Pasar Murah yang diadakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman ini hanya diperuntukkan untuk warga yang memiliki KTP Sleman. Untuk pemerataan kebutuhan sembako yang dijual dibatasi, seperti beras maksimal 10 kilogram, kemudian Minyak goreng dua liter, gula dan tepung terigu maksimal lima kilogram, kemudian telur ayam maksimal 2 kilogram. Untuk harga Disperindag Sleman memastikan masih di bawah harga pasaran. Pasar murah ini diadakan di 17 kecamatan di Sleman yang bekerja sama dengan Bulog secara bergantian untuk menyetabilkan harga sembako.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar pasar murah di Kapanewon Kalasan, Sleman, Senin (25/9/2023). Sejumlah warga yang ditemui mengapresiasi kegiatan tersebut. Tari warga Sambisari, Purwomartani, Sleman berharap kuota penerima kegiatan pasar murah bisa diperbanyak.

"Semoga ini berkelanjutan, lebih banyak lagi dan kuotanya harus ditambah lagi karena tadi di luar itu ada yang belum mendapatkan karena kehabisan kuota," kata Tari kepada wartawan.

Baca Juga

Dalam kegiatan pasar murah kali ini dirinya membeli sejumlah bahan pokok seperti beras sebanyak 5 kilogram, gula pasir 3 kilogram, dan minyak 2 liter. Ia mengakui harga yang dijual lebih murah dibanding harga eceran di pasar.

"Ya semoga nanti juga bisa lebih, gak cuma hari ini aja sih harapan kedepannya," ucapnya.

Hal senada juga disampaikan warga Maryati warga Pundung, Purwomartani, Kalasan. Menurut Maryati selisih harga di pasar murah yang digelar Pemkab Sleman lumayan besar.

"(Selisihnya) Lumayan, kalau beras selisihnya 3.000, kalau minyak 2.500, kalau gandum 3500, kalau gula selisihnya 2.000," ungkapnya.

Ia juga  berharap pemerintah selalu mengamati perekonomian rakyat kecil. Hal tersebut dilakukan supaya pemerintah bisa senantiasa membantu rakyat kecil.

"Soalnya sekarang harga-harga di pasar cukup melambung, perekonomian jadi susah cari nafkahnya susah jadi bagus sekali ini," ucapnya.

Pemkab Sleman bekerja sama dengan Perum Bulog menggelar pasar murah. Kegiatan tersebut diawali di Kapanewon Kalasan. Nantinya kegiatan pasar murah akan dilakukan di 17 kapanewon. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement