Senin 25 Sep 2023 17:19 WIB

Jokowi Terima Kasih Sudah Dikritik Pers dan Singung Ada 11 Ribu Hoaks

Kepada pengurus PWI, Jokowi menganggap, berita yang baik, bukan asal viral.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Dok. Setneg
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, berterima kasih kepada insan pers yang telah memberikan kritik dan masukannya kepada pemerintah. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan pembukaan Kongres XXV Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tahun 2023, Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023).

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar wartawan dan insan pers Indonesia yang selama ini kritis dan cermat dalam memberi masukan dan kritik kepada pemerintah," kata Jokowi.

Dia mengatakan, ada berbagai macam cara kritikan yang disampaikan pers kepada pemerintah, dari yang halus hingga yang sangat keras. Bahkan, menurut Jokowi, ada beberapa kritikan yang justru tak jelas tujuannya.

"Meskipun kadang-kadang kritikan-kritikan ini kan macem-macem. Ada yang halus, ada yang samar-samar, yang perlu didalami kadang-kadang, ini maksudnya apa ya, ini larinya ke mana kan kita harus tahu. Ada juga yang to the point, keras, pedas, ada. Banyak yang seperti ini juga. Ada juga yang offside. Tidak jelas tujuannya, ada juga. Saya ngomong apa adanya ya," ujarnya.

Apalagi menjelang tahun politik, kata Jokowi, akan ada banyak kritikan yang disampaikan. Meskipun begitu, ia menyebut, kritikan yang disampaikan pers menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah.

"Ya tidak apa-apa, menurut saya semua tidak apa-apa dan semua tetap menjadi jamu sehat dan energi tambahan bagi pemerintah," kata Jokowi.

Dia berharap, PWI sebagai organisasi wartawan tertua dan terbesar berperan menjaga profesionalisme pers dan juga mengawal masyarakat agar mendapatkan pemberitaan yang benar, berkualitas, dan berimbang tanpa ada tarik-menarik kepentingan.

"Karena memang sekarang ini mestinya berita yang baik itu bukan berita yang asal viral, bukan yang asal sensasional, karena itu justru memicu bertebarannya hoax yang sampai saat ini masih ada," kata Jokowi.

Dia mengaku masih mendapatkan laporan dari Menteri Komunikasi dan Informatika bahwa masih ada 11 ribu berita hoaks yang beredar di dunia digital. Jokowi juga menegaskan agar kode etik jurnalistik harus dipegang teguh.

"Karena justru inilah nilai plus dari media dan pers, justru inilah kelebihan media dan pers dibandingkan dengan citizen journalism," kata Jokowi.

Tak terpancing berita viral...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement