REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sitasi merupakan kutipan yang disertakan dalam sebuah penulisan akademik atau karya ilmiah dengan menyebut sumber referensi. Penulisan sitasi memiliki potensi untuk menghindari penulis dari plagiarisme, namun lebih dari itu, sitasi dari sebuah publikasi ilmiah yang dimuat di jurnal internasional saat ini telah dijadikan sebagai salah satu indikator penilaian dalam pemeringkatan perguruan tinggi.
Belum lama ini Times Higher Education (THE) melakukan pemeringkatan dengan mengukur keberhasilan universitas dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) melalui hasil sitasi. Seperti diketahui, Universitas Gadjah Mada masuk dalam jajaran Top 50 Dunia pada THE Impact Rankings 2023. Universitas Gadjah Mada (UGM) masuk dalam jajaran 50 perguruan tinggi terbaik dunia yang memberikan kontribusi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) 1, 7, dan 9.
Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengajaran, Prof Wening Udasmoro mengatakan identifikasi terhadap capaian sitasi pada publikasi SDGs UGM di Scopus dalam kurun waktu tertentu penting dilakukan untuk mengetahui dampak UGM pada riset dan pengembangan pengetahuan global. Hal itu disampaikan oleh Wening dalam membuka workshop penulis rilis publikasi berwawasan SDGs pada pertengangan september lalu di Wisma MM UGM.
Hal senada juga disampaikan kepala Satuan Penjaminan Mutu dan Reputasi Universitas (SPMRU) UGM, Prof Indra Wijaya Kusuma menegaskan sitasi itu menjadi salah satu indikator dalam perangkingan perguruan tinggi, dan sitasi itu adalah hal yang alamiah serta tidak dapat dilakukan intervensi. "Sitasi menjadi salah satu indikator dalam penilaian perangkingan perguruan tinggi di seluruh dunia," ujar Indra Wijaya Kusuma.
Seperti diketahui dari data scopus.com, terdapat daftar sitasi terbanyak dari UGM berdasarkan 17 subjek area SDGs dalam 10 tahun terakhir. Dua di antara tiga besar artikel publikasi SDGs yang paling banyak disitasi yakni artikel yang berjudul "Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2): An overview of viral structure and host response" memperoleh 637 sitasi. Artikel ini termasuk dalam poin SDGs Good health and well-being. Artikel ini terbit di jurnal 'Diabetes and Metabolic Syndrome: Clinical Research and Reviews' ini ditulis oleh dr Indwiani Astuti dari Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat (FKKMK).
Lalu artikel "Use of and barriers to access to opioid analgesics: a worldwide, regional, and national study" memperoleh 383 sitasi. Artikel termasuk dalam poin SDGs untuk Partnership for the goals. Artikel ini ditulis oleh Guru Besar FK-KMK Bidang Farmakologi dan Terapi, Prof Sri Suryawati.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Penelitian UGM, Prof Mirwan Ushada memberikan apresiasi yang tinggi kepada Indwiani Astuti selaku penulis yang artikelnya memperoleh sitasi tertinggi. "Selamat kepada Dr Indwiani dan Prof Sri Suryawati yang artikelnya paling banyak distasi di jurnal internasional," tutur Mirwan Ushada.