Senin 25 Sep 2023 18:20 WIB

Perusahaan Listrik AS Uji Coba Penyimpanan Energi Terbarukan dalam Baterai Aliran Besi

'Iron flow batteries' disebut akan menjadi solusi dalam menyimpan energi terbarukan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Baterai aliran besi atau 'iron flow batteries' disebut akan menjadi solusi dalam penyimpanan energi terbarukan di masa depan.
Foto: www.sk.com
Baterai aliran besi atau 'iron flow batteries' disebut akan menjadi solusi dalam penyimpanan energi terbarukan di masa depan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan utilitas California saat ini sedang menguji apakah baterai aliran besi (iron flow batteries) dapat menjadi jawaban untuk masalah penyimpanan energi terbarukan. Baterai jenis ini digadang-gadang bisa menjadi solusi dalam hal penyimpanan energi terbarukan.

Berbicara soal energi terbarukan, ini mungkin lebih baik untuk lingkungan. Tetapi bagaimanapun, tidak dapat bersaing dengan bahan bakar fosil dalam konsistensi -perusahaan dapat memanfaatkan energi fosil kapan saja, tetapi ketika sudah menyentuh energi terbarukan, perusahaan tidak dapat memaksa matahari bersinar atau angin berhembus.

Baca Juga

Variasi dalam sumber energi terbarukan itu menjadi tantangan. Terlebih ketika mempertimbangkan angin atau matahari sering mencapai puncaknya pada waktu yang berbeda-beda, dibandingkan permintaan energi itu sendiri. Hal itu memunculkan risiko terbuangnya sumber energi terbarukan.

Untuk mengatasi risiko ini, kita membutuhkan cara untuk menyimpan kelebihan energi terbarukan untuk digunakan saat pasokan rendah. Dan baterai, dianggap bisa menjadi alat yang terukur untuk melakukan hal ini. Tetapi, jenis yang paling sering digunakan oleh perusahaan listrik yakni baterai lithium-ion, tidaklah ideal.

Baterai tersebut memiliki daya yang sedikit lemah, dan setelah beberapa lama bisa kehilangan daya sepenuhnya. Hal tersebut membuatnya tidak efisien. Baterai lithium-ion juga rentan terhadap panas berlebih dan terbakar, yang membuatnya menjadi bahaya besar bagi keselamatan. Selain itu, menambang logam yang dibutuhkan untuk membuat baterai ini merupakan proses yang merusak lingkungan, dan pasokan logam tersebut mungkin tidak cukup untuk memenuhi semua kebutuhan kita.

Baterai lithium-ion bukanlah satu-satunya pilihan, dan perusahaan yang berbasis di Oregon AS, ESS Inc memiliki misi untuk membuat jenis alternatif yang disebut baterai aliran besi atau 'iron-flow batteries'.

Baterai ini menggunakan reaksi elektrokimia yang melibatkan dua bahan yang melimpah dan tidak beracun yakni air asin dan besi, untuk menyimpan daya. ESS mengatakan bahwa baterai aliran besinya tidak akan rusak seiring berjalannya waktu dan memiliki masa pakai yang diharapkan mencapai 20 ribu siklus (dibandingkan dengan 3.000 - 4.000 siklus untuk baterai lithium-ion).

ESS telah merancang dua solusi energi di sekitar baterai aliran besinya: Energy Center, sistem yang lebih besar dan ideal untuk penyedia utilitas, serta Energy Warehouse, sistem seukuran kontainer yang dirancang memudahkan penyebaran di lokasi komersial dan industri.

Setiap Energy Warehouse memiliki kapasitas puncak 500 kilowatt per jam, cukup untuk menyalakan rumah rata-rata di Amerika selama sekitar tiga pekan. Sementara Energy Center dirancang untuk dapat diskalakan ke ukuran proyek apa pun.

Yang menarik, pada tanggal 11 September, ESS mengumumkan bahwa mereka telah mengirimkan enam Energy Center ke Sacramento Municipal Utility District (SMUD), yang melayani populasi 1,5 juta orang dan mengandalkan sumber bebas karbon untuk memasok sekitar 50 persen energinya.

SMUD berencana untuk menggunakan instalasi ini untuk mempelajari seluk beluk cara kerja baterai iron flow, yang lebih kompleks daripada baterai lithium-ion, sebelum meningkatkannya menjadi instalasi yang lebih besar yang memiliki setidaknya satu Pusat Energi.

"SMUD sedang dalam perjalanan yang berani untuk menghilangkan semua emisi karbon dari pasokan listrik kami pada tahun 2030 tanpa mengorbankan keandalan kelas dunia dan tarif kami yang secara konsisten termasuk yang terendah di California," kata Paul Lau, CEO dan manajer umum SMUD, seperti dilansir Free Think, Senin (25/9/2023).

"Kami sangat antusias untuk merangkul teknologi mutakhir, termasuk melalui kemitraan kami dengan ESS, untuk menghadirkan dan mengembangkan penyimpanan energi jangka panjang," tambah dia.

Jika kemitraan ESS dengan SMUD berkembang sesuai rencana, ini akan menjadi instalasi terbesar dari sistem baterai iron flow hingga saat ini. Itu artinya, ini akan menjadi kesempatan pertama bagi kita untuk melihat apakah baterai ini benar-benar bisa menjadi jawaban atas masalah penyimpanan energi terbarukan, atau apakah kita harus terus mengeksplorasi alternatif lain.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement