Senin 25 Sep 2023 20:41 WIB

Seniman Inggris Non-Muslim Ini Suarakan Hak Muslimah Berhijab Lewat Patung Raksasa

Patung raksasa Muslimah berhijab dipahat bentuk dukungan moral.

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Seniman Inggris, Luke Perry, tengah membuat patung raksasa Muslimah berhijab
Foto: Dok Istimewa
Seniman Inggris, Luke Perry, tengah membuat patung raksasa Muslimah berhijab

REPUBLIKA.CO.ID, SMETHWICK –  Seniman Inggris, Luke Perry, membuat patung baja sebagai bentuk apresiasi dan merayakan kehadiran Muslimah. Karyanya setinggi 16 kaki atau 4,8 meter ini menggambarkan seorang wanita berhijab di Black Country, England Midlands. 

Karya seni tersebut rencananya akan dipasang di area Smethwick, West Midlands, pada Oktober nanti. Patung yang diberi nama Kekuatan Jilbab atau The Strength of the Hijab ini menggambarkan seorang wanita Muslim yang mengenakan jilbab. 

Baca Juga

Di patung tersebut terdapat tulisan yang berbunyi, "Menjadi hak seorang wanita untuk dicintai dan dihormati apa pun yang dia pilih untuk dikenakan." Tulisan ini tersemat di bagian dasar patung tersebut. 

“Saya sangat senang dengan hasilnya. Namun, yang paling penting adalah masukan yang kami dapatkan, yang sejauh ini sangat bagus,” ujar dia dikutip di About Islam, Ahad (24/9/2023). 

Sang seniman mengatakan, inspirasi karyanya datang dari pembicaraannya dengan perempuan Muslim di wilayah tersebut, yang merasa “kurang terwakili”. 

Hadirnya karya ini diyakini sebagai patung pertama, seorang wanita mengenakan penutup kepala tradisional Muslim. 

Pembicaraan yang dia lakukan dengan perempuan Muslim ini terjadi di tempatnya bekerja, di Community Connect Foundation. Kala itu, dia kepada mereka karya seni apa yang ingin mereka lihat, serta mereka berbicara tentang bagaimana mereka tidak memiliki representasi, atau tidak ada yang mirip dengan mereka. 

The Strength of the Hijab adalah sebuah karya yang mewakili perempuan yang mengenakan jilbab dalam keyakinan Islam. Hal ini benar-benar ada karena ini adalah bagian yang kurang terwakili dalam komunitas kami, tapi sangat penting," lanjut dia. 

Tidak hanya itu, Peery juga menyebut Muslim berjilbab membutuhkan visibilitas, yang mana ini sangat penting. Karena itu, dia pun bekerja sama dengan komunitas untuk menghasilkan desain yang sangat menarik. 

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

 

Sangat disayangkan, karyanya itu dirusak segera setelah dipasang meski belum selesai. Meski Perry mengakui patung baru ini bisa jadi "kontroversial", dia mengatakan kehadiran patung itu penting untuk mewakili semua orang yang tinggal di Inggris. 

"Ada kemungkinan bahwa karya saya ini bisa menjadi kontroversial karena berbagai alasan. Saya rasa tidak ada satu pun yang valid, tapi banyak orang yang setuju, ada banyak orang yang keberatan dengan perbedaan yang ada di komunitas kita dan ingin mereka semakin terpecah," kata dia. 

Tetapi, dia menyebut masa depan negara adalah tentang apa yang mempersatukan, bukan apa yang memisahkan kita. Karena alasan itu, dia menilai penting untuk memiliki perwakilan di seluruh Inggris, atas semua orang yang tinggal di sini. 

Seniman Perry memang terkenal dengan patungnya yang merayakan masyarakat yang kurang terwakili dan warisan mereka. 

Sebelumnya, dia merancang patung Black British History is British History, bersama Canaan Brown, yang dipasang di Winson Green pada bulan Mei. 

 

Sumber: aboutislam 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement