Selasa 26 Sep 2023 04:37 WIB

Murid Valentino Rossi Ini Enggan Pikirkan Peluang Jadi Pesaing Gelar Juara MotoGP

Marco Bezzecchi juarai GP India dan hanya tertinggal 48 poin dari Bagnaia di puncak.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Pembalap Italia Marco Bezzecchi dari Mooney VR46 Racing Team melambaikan tangan ke penonton setelah memenangkan balapan MotoGP India di Sirkuit Internasional Buddh, Ahad (24/9/2023).
Foto: EPA-EFE/HARISH TYAGI
Pembalap Italia Marco Bezzecchi dari Mooney VR46 Racing Team melambaikan tangan ke penonton setelah memenangkan balapan MotoGP India di Sirkuit Internasional Buddh, Ahad (24/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Marco Bezzecchi yang tak lain adalah salah satu murid Valentino Rossi kini menjadi sorotan usai keluar sebagai pemenang GP India, Ahad (24/9/2023). Pembalap dari VR46 itu kini terus memangkas jarak dengan Francesco Bagnaia dan Jorge Martin di puncak klasemen MotoGP.

Bezzecchi duduk di posisi ketiga untuk saat ini dengan nilai 248. Ia terpaut 44 poin dari Bagnaia yang memimpin klasemen pembalap MotoGP dan 31 poin dari Martin.

Baca Juga

Bezzechi masih punya banyak waktu untuk menjadi pesaing perebutan gelar musim ini asalkan mempertahankan performa apikya. Ia tampil mendominasi pada balapan akhir pekan kemarin hingga naik ke podium pertama yang disusul Jorge Martin dan Fabio Quartararo. Adapun Bagnaia gagal finis karena terjatuh.

Bezzecchi enggan memikirkan peluang menjadi pesaing dalam perebutan gelar. Pasalnya perjalanan MotoGP musim ini masih panjang. Ia justru memuji rival-rivalnya.

“Saya hanya ingin menikmati hari ini. Ini bukanlah pekan yang mudah. Saya kehilangan seorang teman beberapa hari yang lalu jadi saya hanya ingin mendedikasikan ini untuk dia dan keluarganya dan kemudian pergi ke Jepang, trek yang sangat saya sukai," ujar Bezzechi usai balapan, dilansir dari Crash.

Pembalap berusia 24 tahun tersebut mengatakan sangat termotivasi untuk bangkit dan bersyukur dapat memulai balapan dengan baik. Meskipun Bezzecchi sadar bahwa Jorge Martin dan Pecco memiliki peluang besar menyalipnya karena mereka mempunyai perangkat yang lebih unggul.

Namun Bezzecchi berusaha tenang untuk mencoba terus mendekatinya. Ketika mendapatkan kesempatan menyalip, Bezzecchi mengatakan dengan agresif melakukannya. Ia bahagia dapat melakukannya dengan sangat luar biasa.

“Ini trek yang saya sukai sejak pertama kali saya mengendarainya. Ke mana-mana terasa sejuk bagi saya karena ada beberapa pengereman yang keras, juga beberapa bagian yang cepat. Secara fisik saya merasa lebih baik dengan tangan saya [cedera di Katalunya] sehingga perubahan arah tidak menjadi masalah lagi seperti di Misano," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement