REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Senin (25/9/2022), pihaknya telah menangkap seorang operator kelompok ekstremis ISIS dalam sebuah serangan penyerangan dengan helikopter di Suriah utara.
"Operator tersebut, Abu Halil al-Fad'ani, yang dinilai memiliki hubungan dengan seluruh jaringan ISIS di wilayah tersebut," kata Komando Pusat AS dalam sebuah pernyataan.
Penangkapannya terjadi pada Sabtu (23/9/2023). "Ini meningkatkan kemungkinan bahwa operasi kontraterorisme AS di sana akan dapat menargetkan anggota-anggota lain dari kelompok tersebut, kata juru bicara komando Letnan Kolonel Troy Garlock.
AS memiliki sekitar 900 tentara di Suriah yang difokuskan untuk melawan sisa-sisa kelompok ISIS, yang telah menguasai sebagian besar wilayah Suriah hingga tahun 2019.
Berita tentang penangkapan tersebut muncul ketika pasukan pimpinan Kurdi yang didukung AS memberlakukan jam malam setelah pertempuran sengit dengan milisi Arab saingannya.
Menurut laporan media dan aktivis Suriah, Pasukan Demokratik Suriah memberlakukan jam malam pada hari Senin. Aturan ini diberlakukan di beberapa kota di provinsi Deir el-Zour, termasuk di Ziban, dekat dengan perbatasan Irak di mana pasukan AS bermarkas.
Ratusan tentara AS telah berada di sana sejak 2015. Provinsi yang kaya minyak ini memiliki ladang minyak terbesar di Suriah.
Suriah masih dilanda perang saudara selama 12 tahun yang telah menewaskan setengah juta orang. Pemerintah Suriah di bawah Presiden Bashar Assad di Damaskus menganggap pasukan yang dipimpin Kurdi sebagai pejuang separatis.
Assad mengecam aliansi kelompok Kurdi ini dengan Amerika Serikat dalam perang melawan militan ISIS dan daerah kantong yang mereka kuasai di Suriah timur.