REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Para petani bawang merah di Kabupaten Bojonegoro didorong beralih ke penggunaan benih biji. Langkah ini guna mengatasi ketergantungan benih umbi dari daerah lain sekaligus meminimalisasikan biaya produksi budi daya bawang merah.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro, Helmy Elisabeth menyampaikan, saat ini kebutuhan benih bawang merah di Bojonegoro masih bergantung dari luar daerah. Untuk mengatasi hal tersebut, DKPP berusaha menumbuhkan penangkar benih dari wilayah sendiri sejak 2022.
"Ini dilakukan meskipun kapasitas produksinya belum besar," kata Helmy. Di samping itu, DKPP juga masih terus menyosialisasikan penggunaan benih bawang merah TSS per biji yang secara biaya lebih murah dibandingkan umbi.
Karena menggunakan benih biji melalui teknologi True Shallot Seed (TSS), petani bawang merah akan meraih banyak keuntungan. Hal ini akan sedikit berbeda dibandingkan dengan cara konvensional menggunakan bibit umbi bawang merah.