Selasa 26 Sep 2023 17:30 WIB

Semakin Banyak yang Sholatkan Jenazah, Ringankan Dosa Almarhum?

Sholat jenazah mempunyai sejumlah keutamaan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Sholat jenazah (ilustrasi). Sholat jenazah mempunyai sejumlah keutamaan
Foto: AP/Umair Ali
Sholat jenazah (ilustrasi). Sholat jenazah mempunyai sejumlah keutamaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketika orang yang gemar berbuat kebaikan tersebut meninggal dunia, maka orang-orang di sekitarnya akan merasa kehilangan. Mereka akan menjadi saksi akan kebaikan atau budi baik si jenazah dengan berjamaah mensholatkannya.  

Pengurus Bidang Dakwah MIUMI Yogjakarta, Nanung Danar Dono, menjelaskan semakin banyak orang yang mensholatkan, akan menjadi saksi di hadapan Allah SWT akan amal kebaikan si jenazah. 

Baca Juga

Semakin banyak orang yang mensholatkan, maka akan semakin banyak orang yang mendoakan dan memohonkan ampun atas dosa-dosa si jenazah.  

Semakin banyak yang mendoakan jenazahnya, akan semakin besar peluang si jenazah mendapatkan syafaat(doa) dari para pelayat yang menyolatkannya.  

Jika doa-doa para pelayat tersebut dikabulkan Allah SWT, maka doa-doa tersebut akan menjadi syafaat kebaikan dan ampunan dosa bagi almarhum.  Dari Malik bin Hubairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:  

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيُصَلِّى عَلَيْهِ ثَلاَثَةُ صُفُوفٍ مِنَ الْمُسْلِمِينَ إِلاَّ أَوْجَبَ  

“Tidaklah seorang muslim meninggal dunia, lalu disholatkan  tiga shaf kaum Muslimin, melainkan doa mereka akan dikabulkan.” (HR Tirmidzi no 1028 dan Abu Dawud no  3166). 

Imam Nawawi menyatakan bahwa hadits ini hasan (Al Majmu’ 5/212). Penyebutan tiga shaf bermakna jumlah peserta jamaah sholatnya banyak. 

Sholat jenazah diawali dengan adanya niat dan semangat (dalam hati), lalu bersedia mengambil air wudhu, lalu berpakaian yang rapi dan sopan, lalu menuju jenazah untuk mensholatkannya. 

Jelas ada usaha disitu. Maka jika seseorang bersedia mensholatkan jenazah, patut diduga yang bera adalah orang yang baik dan tidak ada masalah dengan orang yang mensholatkannya. 

Baca juga: 5 Dalil yang Menjadi Landasan Pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW

Tidak mengherankan jika kemudian banyak orang yang tidak berkeberatan mensholatkan jenazah dan mendoakan memohonkan ampun kepada Allah SWT. 

Jika banyak orang yang bersaksi bahwa si jenazah adalah orang yang baik, maka semoga itu menjadi syafaat bagi almarhum di hadapan Allah SWT. Dari Kuraib, ia berkata

 أَنَّهُ مَاتَ ابْنٌ لَهُ بِقُدَيْدٍ أَوْ بِعُسْفَانَ فَقَالَ يَا كُرَيْبُ انْظُرْ مَا اجْتَمَعَ لَهُ مِنَ النَّاسِ. قَالَ فَخَرَجْتُ فَإِذَا نَاسٌ قَدِ اجْتَمَعُوا لَهُ فَأَخْبَرْتُهُ فَقَالَ تتَقُولُ هُمْ أَرْبَعُونَ قَالَ نَعَمْ. قَالَ أَخخْرِجُوهُ فَإِنِّى سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ  مَا مِنْ رَجُلٍ مُسْلِمٍ يَمُوتُ فَيَقُومُ عَلَى جَنَازَتِهِ أَرْبَعُونَ رَجُلاً لاَ يُشْرِكُونَ بِاللَّهِ شَيْئًا إِلاَّ شَفَّعَهُمُ اللَّهُ فِيهِ 

“Anak ‘Abdullah bin ‘Abbas di Qudaid atau di ‘Usfan meninggal dunia. Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Wahai Kuraib (bekas budak Ibnu ‘Abbas), lihat berapa banyak manusia yang menyolati jenazahnya.”

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

 

Kuraib berkata, “Aku keluar, ternyata orang-orang sudah berkumpul dan aku mengabarkan pada mereka pertanyaan Ibnu ‘Abbas tadi. Lantas mereka menjawab, “Ada 40 orang.” Kuraib berkata, “Baik kalau begitu.” Ibnu ‘Abbas lantas berkata, “Keluarkan mayit tersebut. Karena aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia lantas disholatkan (shalat jenazah) oleh 40 orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun melainkan Allah akan memperkenankan syafaat (doa) mereka untuknya.” (HR Muslim no 948) 

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda: 

مَا مِنْ مَيِّتٍ يُصَلِّى عَلَيْهِ أُمَّةٌ مِنَ الْمُسْلِمِينَ يَبْللُغُونَ مِائَةً كُلُّهُمْ يَشْفَعُونَ لَهُ إِلاَّ شُفِّعُوا فِيهِ

“Tidaklah seorang mayit dishalatkan (dengan sholat jenazah) oleh sekelompok kaum Muslimin yang mencapai 100 orang, lalu semuanya memberi syafaat (mendoakan kebaikan untuknya), maka syafaat (doa mereka) akan diperkenankan.” (HR  Muslim no 947)   

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement