Selasa 26 Sep 2023 17:35 WIB

Polisi Diduga Minta Uang ke Korban Begal di Bandung, Ini Dalih Kapolsek

Kapolsek Sukasari berdalih ada miskominikasi terkait permintaan uang ke korban begal.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Pelaku begal ditangkap (ilustrasi). Kapolsek Sukasari berdalih ada miskominikasi terkait permintaan uang ke korban begal.
Pelaku begal ditangkap (ilustrasi). Kapolsek Sukasari berdalih ada miskominikasi terkait permintaan uang ke korban begal.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polsek Sukasari membenarkan terdapat laporan pengaduan dari seorang perempuan yang menjadi korban begal di Jalan Setiabudi, Kota Bandung. Namun, terkait permintaan sejumlah uang yang dilayangkan oleh petugas kepada korban dinilai terdapat salah komunikasi.

"Iya, benar (ada pelaporan). Tapi mungkin antara penyidik dan dia (korban) itu salah komunikasi," ucap Kapolsek Sukasari Kompol Darmawan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (26/9/2023).

Baca Juga

Ia menegaskan petugas di lapangan tidak meminta uang sepeser pun kepada korban hingga saat ini. Darmawan menilai terdapat komunikasi yang keliru antara kedua belah pihak.

"Kami pun tidak meminta sepeser pun sampai detik ini, gak minta uang sepeser pun, mungkin salah komunikasi karena mungkin anggota ini kan tempatnya jauh di Cihanjuang, mungkin anggota menyampaikan jauh atau apa," kata dia.

Ia menyebut Propam Polrestabes Bandung saat ini tengah meminta klarifikasi kepada petugas yang bersangkutan. Ia mengaku akan segera memberikan perkembangan terbaru terkait hal tersebut.

"Ini masih saya dimintai klarifikasi oleh temen-temen propam Polrestabes. Dimintai keterangan dulu, nanti hasilnya disampaikan lah," kata dia.

Sebelumnya, heboh seorang perempuan korban begal di Jalan Setiabudi, Kota Bandung diduga dimintai sejumlah uang oleh polisi saat hendak membuat laporan pengaduan. Ia menceritakan pengalaman pahit tersebut di media sosial Tiktok yang menjadi viral.

Perempuan dengan akun mutiara IP ini mengaku telah menjadi korban begal di sekitar area Secapa AD, Jumat malam. Setelah sepeda motor yang dikendarainya dirampas, ia melaporkan itu ke aparat kepolisian.

Beberapa hari kemudian, ia mengaku melihat-lihat marketplace dan mendapati sepeda motornya yang telah dibegal tengah dijual. Sebab, terdapat sejumlah lecet di sepeda motor miliknya yang sama dengan sepeda motor yang dijual di marketplace.

Ia pun langsung segera melaporkan itu ke pihak kepolisian. Petugas pun hendak berangkat untuk mencari pelaku. Namun, Mutiara menyebut petugas meminta sejumlah uang untuk makan dan bensin kendaraan.

"Aku bilang cuma ada Rp 200 ribu tapi di senyumin tipis yuhuu terus aku naikkin. Yaudah Rp 500 ribu pak gak ada lagi saya juga ini tanggal tua," ucap dia menirukan percakapan dengan petugas seperti dikutip dari media sosialnya.

Ia pun kaget karena petugas meminta lebih yaitu Rp 1 juta dan akan langsung berangkat mencari pelaku. Namun, karena ia tidak memiliki uang Rp 1 juta rencana keberangkatan mencari pelaku ke Garut ditunda.

"Karena aku belum ada uangnya jadi aku tunda besok aja ke Garutnya. Tapi belum ganti hari pas dicek lagi ternyata udah kejual motornya ke orang," kata dia dengan emoticon sedih.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement