Selasa 26 Sep 2023 17:53 WIB

Jangan Buru-buru Sikat Gigi Setelah Makan, Ini Alasannya

Gigi memerlukan waktu untuk melakukan remineralisasi secara alami.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Natalia Endah Hapsari
Pakar menyarankan tidak langsung menyikat gigi sesaat setelah makan.  (ilustrasi)
Foto: www.maxpixel.com
Pakar menyarankan tidak langsung menyikat gigi sesaat setelah makan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak anjuran untuk menyikat gigi dua kali sehari, yakni sehabis makan dan sebelum tidur. Namun, jika ingin menjaga kebersihan sekaligus kesehatan gigi secara optimal, pakar menyarankan tidak langsung menyikat gigi sesaat setelah makan.

Apa sebabnya? Dokter gigi Praveen Sharma menjelaskan bahwa membersihkan gigi terlalu cepat setelah makan dapat merusak lapisan email gigi. Disampaikan Sharma, gigi memerlukan waktu untuk melakukan remineralisasi secara alami.

Baca Juga

Terutama, setelah seseorang mengonsumsi sesuatu yang bersifat asam, seperti minuman bersoda. Minuman ringan berlabel "diet", jus buah, dan smoothie juga termasuk minuman yang mengandung komponen asam dan menyerang permukaan gigi.

Itu semua meningkatkan risiko erosi alias pengikisan lapisan permukaan gigi, hingga bisa terjadi kerusakan gigi. Tepatnya, kerusakan gigi terjadi ketika bakteri menciptakan lapisan lengket yang disebut plak di atas gigi dan lama kelamaan merusak permukaannya.

"Idealnya, berikan jeda antara 30-60 menit setelah makan atau minum sebelum menyikat gigi, karena mulut memerlukan sedikit waktu untuk membersihkan dirinya dan membiarkan permukaan gigi diatur ulang," kata Sharma, dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (26/9/2023). 

Pakar yang mendalami spesialis kedokteran gigi restoratif itu menyampaikan kebiasaan lain yang sebaiknya tidak dilakukan, yakni menggunakan obat kumur langsung setelah menyikat gigi. Pasalnya, langsung memakai obat kumur akan mengurangi manfaat fluoride dalam pasta gigi. 

Sementara, fluoride punya banyak manfaat, termasuk meremineralisasi email gigi, membalikkan kerusakan gigi dini, dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang. Kandungan itu mengurangi risiko gigi berlubang sebesar 25 persen. 

Penasihat ilmiah British Dental Association yang berbasis di Birmingham, Inggris, itu mengatakan, menghilangkan fluoride dapat meningkatkan risiko penyakit gusi dan pembusukan. "Jika menggunakan obat kumur, pastikan menggunakannya pada waktu yang berbeda dari menyikat gigi," tutur Sharma.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement