Selasa 26 Sep 2023 20:15 WIB

Kapan Waktunya Jari Telunjuk Ditegakkan Saat Tahiyat ?

Jari telunjuk sebelah kanan ditegakkan saat tasyahud awal ataupun tasyahud akhir.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Infografis Posisi Jari Saat Tasyahud Menurut Empat Mazhab
Foto: Republika.co.id
Infografis Posisi Jari Saat Tasyahud Menurut Empat Mazhab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat tasyahud awal atau pun tasyahud akhir ada waktu untuk mengacungkan atau menegakan jari telunjuk sebelah kanan. Kapan waktunya? 

Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah menjelaskan bahwa jari telunjuk sebelah kanan ditegakkan saat tasyahud awal ataupun tasyahud akhir itu ketika bersamaan mengucap Illallah. 

Baca Juga

Imam Al Ghazali mencontohkan ketika duduk tasyahud awal maka tangan itu diletakan di atas paha kanan dengan kondisi menggenggam jari-jari kecuali jari telunjuk yang dikeluarkan menempel lurus ke paha. Lalu ketika mengucap Illallah barulah jari telunjuk kanan itu diangkat ditegakan. Sedangkan posisi tangan kiri berada di atas paha kiri dengan posisi jari-jari direnggangkan. 

Ada perbedaan antara duduk tasyahud awal dan tasyahud akhir. Dalam tasyahud awal posisi duduk seperti duduk di antara dua sujud atau duduk iftirasy. Di mana kaki kiri diduduki dan bagian kaki kanan bawah didirikan berikut jari-jarinya. Sedangkan dalam tasyahud akhir, posisi bokong langsung duduk ke bumi. Sedang ujung kaki kiri dilipat hingga keluar ujungnya di bawah kaki kanan. Sedang posisi kaki kanan didirikan berikut jari-jarinya. Posisi ini disebut dengan duduk tawaruk.

ثم تجلس في الركعة الثانية للتشهد الأول ، وضع اليد اليمنى في جلوس التشهد على الفخذ اليمنى مقبوضة الأصابع ، إلا المسبحة والإبهام ، فترسلهما ، وأشر بمسبحة يمناك عند قولك: (إلا الله) لا عند قولك: (لا إله) ، وضع اليد اليسرى منشورة الأصابع على الفخذ الأيسر ، واجلس على رجلك اليسرى في هذا التشهد كما بين السجدتين ، وفي التشهد الأخير متوركا. 

Artinya: Kemudian duduklah di rakaat kedua untuk membaca tasyahud awal, dan letakan tangan kananmu ketika duduk untuk tasyahud  dengan menggenggam jari-jari tangan kanan kecuali dari jari telunjuk. Maka lepaskanlah jari telunjuk tangan kanan dan tegakan ketika mengucap Illallah, menegakan jari telunjuk itu tidak ketika membaca la Ilaha. Dan letakan tangan yang kiri dengan merenggangkan jari-jari dial atas paha kiri. Dan duduklah di atas kaki yang kiri dalam tasyahud ini seperti duduk di antara dua sujud. Dan dalam tasyahud akhir maka hendaklah duduk Tawaruk, yakni duduk diatas tempat melakukan shalat, kaki kiri tidak dijadikan atas duduk, dan kaki kanan tetap didirikan sebagaimana dalam tasyahud awal.

Nah, dalam saat tasyahud akhir itu dianjurkan setelah membaca doa Tahiyat maka dilanjutkan dengan membaca doa yang sebagaimana dibaca Rasulullah dalam sholatnya. Yakni di antaranya doa sebagai berikut: Allahumma inni a’uudzubika min ‘adzabi jahannama wamin ‘adzabil gabri” (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa api neraka Jahannam dan siksa kubur).

وتستكمل الدعاء المعروف المأثور بعد الصلاة على رسول الله ﷺ ، واجلس فيه على وركك الأيسر ، و أضجع رجلك اليسرى خارجة من تحتك ، وانصب القدم اليمنى. 

Artinya: Dan sempurnakan dengan doa yang sudah dikenal diriwayatkan sampai nabi Rasulullah SAW dan duduklah dalam tasyahud akhir di atas bokongmu yang kiri. Adapun cara duduk Tawaruk ialah duduk diatas pantat yang kiri, sedangkan kaki kiri ditaruh dibawah kaki kanan. Sedangkan telapak kaki kanan tegak lurus dengan jari-jari kaki kanan menghadap ke arah kiblat, khususnya ibu jari.

Setelah tasyahud akhir selesai maka dilanjutkan membaca salam dengan lafadz assalamualaikum warahmatullah dengan memalingkan wajah ke kanan dan membaca salam lagi sambil memalingkan wajah ke kiri. 

ثم قل بعد الفراغ: السلام عليكم ورحمة الله . مرتين من الجانبين ، والتفت بحيث يرى خديك من بجانبيك ، وانو السلام على من بجانبيك من الملائكة والمسلمين . 

Artinya: Setelah bacaan doa sesudah tasyahud akhir maka bacalah salam: “Assalaamu ‘alaikum warahmatulaahi”, sambil memalingkan muka ke arah kanan dengan disertai niat keluar dari (melakukan) sholat, di samping memberi salam pada malaikat dan kaum muslimin yang berada di sebelah kanan. Sesudah itu ucapkanlah salam yang kedua, dengan memalingkan muka arah kiri, dan ini hanyalah sunnah.

Setelah selesai sholat maka dianjurkan untuk memperbanyak berzikir, dengan membaca istighfar, tasbih, tahmid, takbir, tahlil, dan mendoakan orang-orang yang masih hidup dan yang telah meninggal, setelah itu membaca doa sebagaimana dicontohkan Rasulullah, para sahabat, tabiin, tabiut tabiin dan para ulama Ahlussunah wal Jamaah. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement