REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang hamba bisa terjerumus ke neraka karena lisannya. Yakni bila lisannya itu senang digunakan untuk menzalimi orang lain seperti mencaci, memakai, memfitnah, menyebarkan hoaks, mencela dan lainnya.
Oleh karenanya hendaknya seorang Muslim benar-benar menjaga lisannya agar selamat dunia dan selamat akhirat. Berikut beberapa hadits tentang pentingnya menjaga lisan :
1)Tidak mencelakai orang lain dengan lisannya
Ini adalah hakikat yang utama menjadi seorang Muslim,
حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ وَإِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ هُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ دَاوُدَ عَنْ عَامِرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abi Iyas, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Syu'bah,dari Abdullah bin Abi as Safar dan Isma'il bin Abi Khalid, dari asy Sya'bi dari Abdullah bin 'Amr, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, "Hakikat seorang muslim adalah yang tidak mencelakai orang-orang muslim lainnya dengan lisan dan tangannya, dan hakikat orang yang berhijrah adalah yang mampu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah " Abu Abdillah berkata: Dan Abu Mu'awiyyah berkata: Telah menceritakan kepada kami Daud bin Abi Hind, dari 'Amir berkata: Aku mendengar Abdullah bin 'Amr, dari Nabi ﷺ. Dan berkata Abdul A'laa, dari Daud, dari 'Amir, dari Abdullah, dari Nabi SAW (HR. Bukhari nomor hadits 10 dalam Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari)
Dalam redaksi hadits lainnya:
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ الْقُرَشِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَبِي قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو بُرْدَةَ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي بُرْدَةَ عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْإِسْلَامِ أَفْضَلُ قَالَ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِه
Telah menceritakan kepada kami Sa'id bin Yahya bin Sa'id Al Qurasyi, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami bapakku, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abu Burdah bin Abdillah bin Abi Burdah, dari Abu Burdah, dari Abu Musa radhiallahu'anhu, ia berkata: "Wahai Rasulullah, Islam manakah yang paling utama?" Rasulullah ﷺ menjawab: "Siapapun kaum muslimin yang selamat dari bahaya lisan dan tangannya". (HR. Bukhari nomor hadits 11 dalam Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari).
Lihat halaman berikutnya >>>