Selasa 26 Sep 2023 23:11 WIB

Miris, Bocah SMP Lecehkan Mahasiswi UI Depok Saat Sedang Lari

Kasus pelecehan berakhir damai.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Pelecehan Seksual
Foto: Pixabay
Ilustrasi Pelecehan Seksual

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) Kota Depok berinisial F (18 tahun) mengalami pelecehan yang diduga dilakukan oleh seorang pelajar SMP dengan inisial M (14), Selasa (26/9/2023). Kasus ini berujung damai dengan mediasi yang dilakukan kepada dua belah pihak.

Kanit PPA Satreskrim Polres Metro Depok Iptu Nur Hayati mengatakan kejadian bermula saat korban sedang lari pagi di sekitar danau UI pada sekitar pukul 06.00 WIB. Korban sempat melihat pelaku beberapa kali berjalan melintasi dirinya hingga akhirnya mengikuti F dari belakang.

Baca Juga

"Terus lihatlah ini yang anak ini melintas kok berapa kali, setelah itu kok merasa ada di belakang ngikutin dia (korban). Dia merasa kayak ada yang mau nyopet HP, jadi dia mengamankan HP ke depan. Tapi, lama-lama dia bergeser ke arah trotoar Balairung di situlah tiba-tiba dari belakang tangannya (pelaku) langsung (memegang korban)," jelas Iptu Nur Hayati, Selasa (26/9/2023).

Menurut dia, pelaku memegang bagian bokong korban setelah lama membuntuti F. "(Pegang) ke bokong, bukan ke payudara," kata Nur Hayati.

Kaget karena dilecehkan, korban spontan berteriak yang akhirnya direspons oleh petugas penjaga yang ada di sekitar lokasi tersebut. Pelaku akhirnya diamankan oleh petugas keamanan kampus setelah mendengar teriakan korban.

Terduga pelaku selama dua hari tidak masuk sekolah. Bahkan, M membohongi orang tuanya dengan alasan pergi ke rumah saudara yang ada di Palembang.

"(Terduga pelaku) sekolah, saat itu posisinya sudah dua hari ini tidak sekolah. Saya tanya alasannya, katanya mau mancing. Jadi, mungkin biasanya sih di bawah pengawasan ibunya, tapi pada hari itu kayaknya dia kabur alasannya mau ke rumah saudaranya di Margonda," ujarnya.

Nur Hayati menjelaskan, kasus ini sudah diselesaikan lewat jalur damai. Pihak sekolah dari M juga akan dipanggil untuk memberikan pendidikan.

"Alhamdulillah, sekarang sudah damai dari awal memang korban minta dimediasi, intinya pembelajaran agar jangan terulang lagi dan diberikan sanksi oleh pihak sekolah. Kebetulan tadi juga bidang kesiswaan sudah datang rencana besok akan dipanggil baik anak ini sama orang tuanya (terduga pelaku)," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement