REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING — Menteri Perdagangan China Wang Wentao menyatakan sangat puas terkait pertemuan akhir pekan dengan kepala perdagangan Uni Eropa. Karena Uni Eropa akan melakukan penyelidikan antisubsidi atas kendaraan listrik China (EV).
Komisaris Perdagangan Uni Eropa Valdis Dombrovskis melakukan kunjungan empat hari ke China yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia. Kunjungan itu untuk menegaskan pesan dari Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara bahwa meskipun mereka tidak berusaha untuk “memisahkan” China, terdapat sejumlah kekhawatiran mengenai masalah perdagangan, termasuk prevalensi subsidi pemerintah.
“Wang Wentao menyatakan keprihatinan serius dan ketidakpuasan yang kuat bahwa UE akan menerapkan tarif bea masuk terhadap kendaraan listrik Tiongkok,” kata pernyataan dari Kementerian Perdagangan, Selasa (26/9/2023).
“Langkah balasan yang diusulkan oleh pihak UE adalah tindakan proteksionis yang akan memengaruhi kerja sama hijau China-UE dan stabilitas industri otomotif global,” ujar pernyataan tersebut.
Komisi Eropa baru-baru ini menyatakan bahwa mereka akan menyelidiki apakah akan mengenakan tarif untuk melindungi produsen Eropa dari “banjir” impor kendaraan listrik (EV) yang lebih murah dari China yang menurut Uni Eropa mendapat manfaat dari subsidi negara.
Menurut data bea cukai Tiongkok, defisit perdagangan UE dengan China melebar menjadi 276,6 miliar dolar AS pada tahun 2022 dari 208,4 miliar dolar AS pada tahun sebelumnya.