REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tragedi kemanusiaan yang melibatkan umat Muslim pernah terjadi selama Perang Dunia II. Kala itu Prancis memutuskan merekrut ribuan warga Aljazair untuk melawan Nazisme dan fasisme selama Perang Dunia II.
Sebagian besar direkrut secara paksa dan yang lainnya menjadi sukarelawan. Mereka yang menjadi sukarelawan saat itu percaya tentang narasi kesetaraan dalam kematian akan membawa mereka kesetaraan dalam hidup. Namun, sejatinya ini tidak terjadi karena ribuan orang mati sia-sia.
Dilansir di Arabic Post, ketika Jerman mengalahkan Prancis, Hitler melakukan tur ke Paris dan negara itu dibagi menjadi beberapa bagian yang berafiliasi dengan Jerman dan bagian lain yang setia padanya di wilayah Vichy. Kemudian diperintah oleh pemerintah dengan nama itu.
Saat itulah, kepemimpinan Prancis Merdeka memutuskan membentuk tentara baru dalam rangka pembebasan Prancis yang bekerja sama dengan Sekutu. Panglima Tertinggi, Jenderal Henri Giraud, pergi menemui para pemimpin Inggris dan Amerika, Winston Churchill dan Franklin Roosevelt di Anfa, Casablanca, Maroko. Kepergian Henri adalah untuk meminta bantuan persenjataan.