REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Srikandi BUMN Pos Indonesia bekerja sama dengan Telkom University selenggarakan Srikandi BUMN Goes to Campus. Mengusung tema “Meraih Mimpi, Berkontribusi untuk Negeri”, gelaran ini sukses menghadirkan ratusan Mahasiswa Telkom University atau yang lebih dikenal sebagai Tel-U Tizen.
Acara yang berlangsung di Gedung Damar Telkom University hadir untuk memberikan wawasan kepada Mahasiswa Telkom University tentang peluang karir talenta muda Indonesia, khususnya kaum perempuan di BUMN.
Dalam video greeting-nya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa melalui Srikandi BUMN, Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus meningkatkan lingkungan kerja yang lebih inklusif bagi siapa saja, tanpa memandang gender.
“Bertepatan dengan 25 tahun BUMN yang bertema Menggerakkan Indonesia Maju, Erick mengajak talenta-talenta muda Indonesia untuk belajar, bertumbuh dan berkontribusi bersaama BUMN. Tahun ini ditargetkan 25 persen direksi BUMN diduduki oleh perempuan Indonesia serta 10 persen direksi BUMN berasal dari talenta-talenta muda,” ungkap Erick.
Srikandi BUMN Goes to Campus mengajak para generasi muda Indonesia, utamanya kaum perempuan untuk terus mendukung pembangunan bangsa, karena dalam membangun dan memperkokoh bangsa. Dalam materinya, Direktur Human Capital Management Pos Indonesia Asih Kurniasari menyebutkan bahwa BUMN secara konsisten telah memberi kontribusi yang optimal bagi Negara.
Tercatat bahwa sepanjang tahun 2020 hingga penghujung tahun 2022 BUMN telah menyumbangkan kontribusi sebesaar 1,198 Triliun. “Bila TelUtizens bergabung dengan BUMN, maka kalian akan belajar, bertumbuh, dan berkontribusi bagi negara melalui karya kalian,” kata Asih.
Turut hadir alumnus Telkom University yang juga merupakan Direktur Business Development dan Portfolio Pos Indonesia, Prasabri Presti. Dalam paparanya Prasabri menjelaskan perjalanan transnfomasi yang dilakukan Pos Indonesia.
“PT Pos Indonesia bertransformasi menjadi lebih besar ke sektor logistik dengan strategi yang pernah dilakukan oleh Telkom Indonesia lampau. Kami menjadikan kompetitor sebagai customer, klien, dan mitra untuk memperluas bidang bisnis perusahaan,” ujar Prasabri.
Selain memiliki kemampuan dan wawasan yang luas, calon pemimpin banngsa juga harus memiliki jiwa yang humble dan pemikiran yang terbuka, hal ini disampaikan oleh Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun. Tonggo menyampaikan studi kasus yang terjadi di Pos Indonesia, yaitu kendala untuk memenuhi gap kompetensi di Pos Indonesia.
Berkolaborasi dengan talenta eksternal, talent exchange, ataupun merekrut tenaga ahli dari perusahaan lain merupakan upaya yang dilakukan Pos Indonesia. “Pesan untuk teman-teman secara pribadi maupun korporasi, apa pun peran anda nanti, lakukan yang terbaik karena peran terbaik anda akan menuntun pada trust dan kolaborasi,” kata Tonggo.