Rabu 27 Sep 2023 12:07 WIB

Perbedaan Orang Beriman dan Pendosa Saat Sakaratul Maut

Beda orang beriman dan orang kafir saat sakaratul maut.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Subarkah
Warga membaca Al-Quran sambil menunggu waktu . (ilutrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga membaca Al-Quran sambil menunggu waktu . (ilutrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, -- Sakaratul maut adalah proses dicabut nyawa, banyak yang menggambarkan betapa sakitnya proses dicabutnya nyawa.

Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menyampaikan bahwa ada perbedaan sakaratul maut orang beriman dan pendosa atau kafir.

Orang beriman akan mendapatkan kabar gembira dari utusan Allah saat sakaratul maut.

Sebaliknya, pendosa atau kafir akan mendapat kunjungan dari sesuatu yang menunjukkan tempat untuknya yang buruk.

مسند أحمد ١١٦٠٥: حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي عَدِيٍّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ اللَّهِ أَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ كَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ كُلُّنَا نَكْرَهُ الْمَوْتَ قَالَ لَيْسَ ذَاكَ كَرَاهِيَةَ الْمَوْتِ وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا حُضِرَ جَاءَهُ الْبَشِيرُ مِنْ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِمَا هُوَ صَائِرٌ إِلَيْهِ فَلَيْسَ شَيْءٌ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَكُونَ قَدْ لَقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ فَأَحَبَّ اللَّهُ لِقَاءَهُ وَإِنَّ الْفَاجِرَ أَوْ الْكَافِرَ إِذَا حُضِرَ جَاءَهُ بِمَا هُوَ صَائِرٌ إِلَيْهِ مِنْ الشَّرِّ أَوْ مَا يَلْقَاهُ مِنْ الشَّرِّ فَكَرِهَ لِقَاءَ اللَّهِ وَكَرِهَ اللَّهُ لِقَاءَهُ

Anas bin Malik bin An Nadlir bin Dlamdlom bin Zaid bin Haram berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapa pun senang bertemu dengan Allah, maka Allah senang bertemu dengannya. Siapa pun tidak senang bertemu dengan Allah, maka Allah tidak senang bertemu dengannya." 

Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, kami semua tidak menyukai kematian?" Rasulullah SAW bersabda, "Bukan itu yang aku maksud, tetapi seorang yang beriman apabila menghadapi sakaratul maut, maka seorang pemberi kabar gembira utusan Allah datang menghampirinya seraya menunjukkan tempat kembalinya, hingga tidak ada sesuatu yang lebih dia sukai kecuali bertemu dengan Allah. Lalu Allah pun suka bertemu dengannya." 

"Adapun orang yang banyak berbuat dosa atau orang kafir, apabila telah menghadapi sakaratul maut, datang seseorang dengan menunjukkan tempat kembalinya yang buruk atau apa yang akan dijumpainya berupa keburukan. Maka itu membuatnya tidak suka bertemu Allah, hingga Allah pun tidak suka bertemu dengannya." (Musnad Ahmad).

 
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement