Rabu 27 Sep 2023 14:44 WIB

Buyer Jepang, Korea Hingga Australia Tertarik Produk Pesantren OPOP Jabar

Ada kritikan buyer soal kemasan produk OPOP masih banyak yang tak cukup informatif. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Produk Pondok Pesantren peserta One Pesantren One Product (OPOP) mengikuti pamaran produk halal, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2023.
Foto: dok. Republika
Produk Pondok Pesantren peserta One Pesantren One Product (OPOP) mengikuti pamaran produk halal, Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat membawa produk Pondok Pesantren peserta One Pesantren One Product (OPOP) untuk mengikuti pameran Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) 2023.

Menurut Instruktur Ahli Muda UPTD P3W Dinas KUK Provinsi Jawa Barat, Shinta Citra Lestari, produk OPOP dibawa ke pameran produk halal di dunia tersebut, untuk memperluas akses pemasaran dan promosi. 

Event tersebut, digelar oleh Malaysia External Trade Development Corporation (MATRADE), bertempat di Malaysia International Trade & Exhibition Centre (MITEC) Kuala Lumpur pada 12 hingga 15 September 2023.

Shinta menjelaskan, produk OPOP ternyata banyak diminati. Hal itu, terlihat saat beberapa potential buyer yang secara khusus menyatakan ketertarikan untuk dapat membawa produk-produk OPOP ke wilayahnya. Buyer tersebut, di antaranya berasal dari Malaysia, China, Thailand, Bangladesh, Korea, Australia, Nigeria, Jepang. 

"Kami juga telah menindaklanjuti pesanan pengunjung yaitu pesanan sabun mandi,  permintaan katalog khusus produk topi dan kopiah pelepah kayu," ujar Shinta, Selasa petang (26/9/2023).

Pemprov Jawa Barat berharap, kata dia, melalui event pameran di luar negeri selain meningkatkan nilai ekspor, juga meningkatkan  wawasan dan pengalaman serta pemahaman pelaku UMKM terhadap produk yang dijualnya. Pasar internasional menuntut produk berkualitas, hygenis dan kontinuitas produk. Selain itu, ada kritikan dari buyer yang menilai kemasan produk OPOP masih banyak yang tidak cukup informatif. 

“Buyer asing cukup  teliti jadi mereka sangat ingin mengetahui kandungan bahan dan lainnya. Saat ini pasar dunia sangat concern dengan Kesehatan sehingga sangat memperhatikan kandungan olahan makanan yang akan dikonsumsi. Informasi yang lengkap dan informatif akan menjadi nilai jual bagi produk OPOP,” papar Shinta. 

Selama pameran MIHAS, kata dia, both OPOP Jabar banyak dikunjungi pengunjung. Value di balik produk-produk OPOP menjadi daya tarik pengunjung yang datang untuk bertanya terkait produk dan kisah perjalanan program OPOP. 

Selain itu, kata dia, setelah melihat langsung produk-produk yang didominasi oleh produk fashion, kerajinan tangan, dan olahan makanan, pengunjung tertarik dengan kualitas produk OPOP yang disajikan. Beberapa produk OPOP yang paling menarik perhatian adalah tempe santri organik dengan keunggulan dapat langsung disantap tanpa diolah terlebih dulu. Karena, bahan-bahan pembuatannya seperti kacang kedelai ditanam secara organik.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement