REPUBLIKA.CO.ID -- Atlet Wushu Indonesia, Harris Horatius, meraih medali emas pertamanya pada pesta olahraga Asian Games Hangzhou, China, pada Selasa (26/9/2023) lewat kombinasi jurus-jurus tangan kosong dan tongkat yang memukau dewan juri nanquan + nangun di Xiaoshan Guali Sports Centre. Sebelum mencapai podium teratas di Hangzhou, Harris ternyata pernah melewati titik terendah dalam hidupnya.
Cedera yang membuat Harris tak tampil maksimal pada debutnya di Asian Games 2018 Jakarta hingga hantaman pandemi sempat membuat Harris sempat hampir putus asa sebagai atlet.
"Banyak sekali yang terjadi selama empat tahun ini. Naik dan turun dalam hidup ini. Sempat mau berhenti karena pandemi tapi puji Tuhan ada orang-orang yang memberi dukungan, seperti orang tua, pelatih, dan pengurus. Semua sama-sama mendukung mengatakan bahwa Harris masih bisa," kata juara dunia nomor duilian itu.
"Saya percaya mereka, saya juga percaya kalau mereka itu punya harapan. Jadi apa yang dipercayakan kepada saya, ingin saya lakukan yang terbaik," kata Harris menambahkan.
Dukungan dari orang-orang terdekat itu menjadi motivasi dan kekuatan bagi Harris untuk terus berlatih. Bahkan untuk Asian Games Hangzhou, pria kelahiran 11 Oktober 1995 itu harus rela berpisah sementara dari keluarga dan istrinya.
"Itu yang paling sulit, karena kemarin persiapan tiga bulan di China dan belum pulang sampai sekarang," kata suami dari Janice Jeconiah itu.
"Terus lakukan apa yang sudah ada di tangan kita. Talenta itu, kemampuan itu, apa yang sudah kita latih kita keluarkan saja. Hasil, biar Tuhan yang menentukan," ia melanjutkan
Berbekal semua itu, atlet yang mengidolakan mendiang Bruce Lee itu mampu tampil dengan kuda-kuda, jurus dan teknik pendaratan yang mantap. Di nomor tangan kosong, Harris membuat para juri terpesona sehingga memberinya nilai penuh untuk kualitas dan tingkat kesulitan hingga mengumpulkan total poin 9,756, bahkan awak media setempat tercengang menyaksikan penampilan wakil Indonesia itu.
Perolehan poin Harris itu unggul 0,020 poin atas wakil Korea Selatan Yongmun Lee yang merupakan pemegang perunggu Asian Games 2018 di Jakarta pada nomor yang sama. Keunggulan di nomor nanquan menjadi modal bagus Harris untuk meneruskan perjuangannya di nomor nangun atau tongkat dan Harris pun kembali menjadi yang terbaik dengan poin tertinggi 9,750, mengalahkan wakil Makau Junhua Huang dengan margin 0,010 poin.
Sementara, pesaing terberat, Lee asal Korsel hanya mendapat poin rendah 7,366 pada penampilannya di nomor tongkat. Unggul di dua nomor tersebut, Harris berhak membawa pulang status juara dan medali emas. Wakil Korea harus puas dengan perak dan wakil Makau Junhua Huang merebut perunggu.
Capaian itu adalah medali sekaligus emas pertama bagi Harris di level Asian Games, setelah sebelumnya atlet asal Medan, Sumatra Utara itu finis di peringkat sembilan di Asian Games Jakarta 2018. Sebagai catatan, Harris mendulang prestasi sebagai juara nomor duilian SEA Games Filipina 2019 dan merebut emas nomor kombinasi nanquan & nangun all around di SEA Games Singapura 2015.
Di nomor nanquan sendiri, Harris pernah menjadi tiga kali runner-up SEA Games yaitu ketika tampil di Kamboja 2023, Vietnam pada 2023, dan Filipina 2021. Sebelumnya, rekan satu pelatnas Harris, Edgar Xavier Marvelo meraih medali perak seusai mencatatkan total skor 9,786 di final nomor changquan Asian Games Hangzhou, Ahad (24/9/2023).