Rabu 27 Sep 2023 16:27 WIB

Hijrahnya Rombongan Sahabat ke Habsyah

Ja'far bin Abu Thalib menjadi juru bicara kaum Muslimin.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi peristiwa hijrah.
Foto: republika.co.id
Ilustrasi peristiwa hijrah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tekanan yang dilakukan orang-orang kafir terhadap kaum muslimin pada pertengahan dan akhir tahun keempat kenabian masih bersifat ringan. Namun memasuki pertengahan tahun kelima, perlakuan mereka semakin keras. 

Seperti dikutip dari Sejarah Hidup dan Perjuangan Rasulullah ﷺ disarikan dari kitab Ar-rahiqul Makhtum, Hal ini mendorong kaum muslimin untuk mencari tempat lain yang aman untuk menjaga agama mereka. Maka pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian, hijrahlah rombongan pertama dari kalangan para sahabat ke negeri Habasyah (Ethiopia). Mereka berjumlah 12 orang laki-laki dan empat orang wanita, dipimpin oleh Utsman bin Affan yang didampingi isterinya, Ruqayyah binti Rasulullah ﷺ. 

Baca Juga

Hijrah yang mereka lakukan berlangsung dengan selamat, meskipun orang-orang kafir sempat mengejar mereka hingga ke tepi pantai, namun mereka sudah lebih dahulu berlayar ke negeri Habasyah. Di negeri tersebut mereka hidup dengan aman dan mendapat perlindungan dari penguasa Habasyah. 

Pada bulan Syawal di tahun yang sama, mereka mendapat berita bahwa kaum Quraisy telah masuk Islam. Akhirnya mereka segera pulang ke kampung halamannya. Namun ketika beberapa saat menjelang tiba di Mekkah, mereka baru tahu bahwa berita tersebut keliru. Akhirnya sebagian mereka kembali ke Habasyah dan sebagian lagi mencari perlindungan dari penduduk Mekkah. 

Setelah itu, kekejaman kafir Quraisy terhadap kaum muslimin semakin menjadi-jadi. Rasulullah ﷺ kembali mengizinkan para shahabat hijrah ke Habsyah untuk kedua kalinya. Maka berangkatlah rombongan kedua yang berjumlah 83 orang laki-laki dan 19 perempuan menuju Habasyah. 

Orang-orang kafir Quraisy sangat gusar ketika mengetahui bahwa kaum muslimin mendapatkan perlindungan yang aman di negeri Habasyah. Maka mereka mengutus dua orang yang cerdas dan gigih: 'Amr bin Ash dan Abdullah bin Rabiah (sebelum mereka masuk Islam). Dengan membawa aneka hadiah berharga. 

Mereka berupaya membujuk raja Najasyi untuk memulangkan kaum muslimin ke suku Quraisy. Namun berkat kebijakan raja Najasyi dan kepiawaian para sahabat yang diwakili oleh Ja'far bin Abu Thalib sebagai juru bicara mereka dalam menerangkan hakikat Islam, akhirnya upaya orang-orang musyrik tersebut gagal total. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement