Rabu 27 Sep 2023 16:50 WIB

Kekeringan di Mana-mana, Ratusan Murid SDN Pekunden Gelar Shalat Istisqa

Kota Semarang sudah lama mengalami kekeringan setelah curah hujan hampir tidak ada.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Fernan Rahadi
Ratusan murid SDN Pekunden, Kelurahan Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, melaksanakan shola istisqa di halaman sekolah mereka, Rabu (27/9). Sholat istisqa ini digelar dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan sekolah ini, Rabu (27/9/2023).
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Ratusan murid SDN Pekunden, Kelurahan Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah, melaksanakan shola istisqa di halaman sekolah mereka, Rabu (27/9). Sholat istisqa ini digelar dalam rangkaian peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di lingkungan sekolah ini, Rabu (27/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menyikapi musim kemarau yang masih berlanjut dan mengakibatkan kekeringan dan bencana kebakaran di mana-mana, ratusan murid SDN Pekunden, Kelurahan Pekunden, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang menggelar shalat istisqa.

Shalat untuk meminta hujan yang diikuti semua murid beragama Islam mulai dari kelas III hingga kelas VI ini, dilaksanakan dalam rangkaian puncak peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1445 Hijriyah/2023 yang digelar di sekolah ini.

Ratusan murid dengan khusyuk melakukan shalat istisqa yang dibimbing oleh guru agama dan dipusatkan di halaman SDN Pekunden yang berralamat di Jalan Taman Pekunden Nomor 9 pada Rabu (27/9/2023) pagi.

Kepala SDN Pekunden, Abdul Khalik mengungkapkan, hari ini merupakan puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di SDN Pekunden yang seluruh rangkaiannya dilaksankan selama 12 hari, bagi seluruh murid kelas III hingga kalas VI.

Pagi ini merupakan puncak maulidurrassul yang dilaksanakan sama, tetapi waktunya berbeda di pagi hari. "Karena para murid kami ajak untuk melaksanakan sholat istisqa," ungkapnya, saat dikonfirmasi di SDN Pekunden.

Sholat istisqa ini dilaksanakan karena Kota Semarang ini sudah lama kering setelah curah hujan hampir tidak ada dan musim kemarau masih berlanjut hingga di beberapa wilayah di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini mengalami kekeringan.

Yang terbaru, TPA Jatibarang juga terbakar akibat pebgaruh udara yang cukup panas dan cuaca yang sangat terik. "Maka kami mengajak anak- anak untuk memohon kepada Allah SWT dalam momentum yang luar biasa (maulid nabi) ini untuk memohon agar segera diturunkan hujan.

"Sekaligus, kami mengajarkan kepada anak-anak untuk mempraktikkan sholat istisqayang bukan tidak mungkin juga belum pernah dilakukan oleh orang tua mereka,” ungkap Abdul Khalik.

Maka, lanjutnya, setelah rangkaian Kegiatan Maulid Nabi pada pagi hari langsung dilanjutkan dengan sholat istisqa. Seluruh rangkaiannya mulai dari shalatnya, khutbahnya diikuti hingga purna oleh para murid, walaupun harus berpanas-panasan di halaman.

"Karena memang sholat untuk meminta hujan itu dilaksanakan di lapangan terbuka, bukan di dalam ruangan atau di tempat yang teduh,” jelasnya.

Bagas, salah satu murid SDN Pekunden mengaku baru kai ini melaksanakan sholat istisqa. Selama ini ia hanya tahu dari pengetahuan yang telah diajarkan oleh guru agama di sekolahnya. "Tetapi, hari ini saya bersama teman- teman mempraktikkannya langsung dengan dibimbing para guru," jelasnya.

Menurutnya, apa yang dilakukan ini sebagai bagian ikhtiar karena musim kemarau memang cukup panas dan di sejumlah tempat juga dilanda kekeringan dan ada sebagian w targa yang mengalami krisis air bersihidak terkecuali di beberapa wilayah Kota Semarang. “Semoga Allah mendengar doa-doa serta ikhtiar kami ini," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement