Rabu 27 Sep 2023 17:27 WIB

Polisi Periksa Saksi Dalami Motif Siswi SD Lompat dari Lantai 4 Gedung Sekolah

Berdasarkan rekaman CCTV, SR melompat dari lantai 4 sekolahnya.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus raharjo
Suasana tempat kejadian siswi kelas 6 SD yang diduga terjatuh dari lantai 4 SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023). Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (26/8/2023) kemarin saat jam sekolah. Sementara pihak Polres Metro Jakarta Selatan telah memulai penyelidikan dengan mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya rekaman CCTV, kursi yang digunakan untuk memanjat dan empat orang saksi diantaranya dua orang guru dan 2 orang teman dekat korban.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Suasana tempat kejadian siswi kelas 6 SD yang diduga terjatuh dari lantai 4 SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Rabu (27/9/2023). Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (26/8/2023) kemarin saat jam sekolah. Sementara pihak Polres Metro Jakarta Selatan telah memulai penyelidikan dengan mengamankan sejumlah barang bukti diantaranya rekaman CCTV, kursi yang digunakan untuk memanjat dan empat orang saksi diantaranya dua orang guru dan 2 orang teman dekat korban.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mengaku masih menyelidiki kasus siswi sekolah dasar (SD) berinisial SR yang melompat dari lantai empat gedung sekolahnya di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023) kemarin. Termasuk mendalami motif korban melompat dari ketinggian gedung hingga menyebabkan nyawanya melayang.

"Untuk motif masih kami dalami. Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi kami belum bisa menyimpulkan untuk motifnya apa yang bersangkutan melakukan perbuatan itu," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Polisi Bintoro kepada awak media, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut, penyidik juga telah melakukan pemeriksaan terhadap empat orang saksi. Keempat saksi tersebut masing-masing dua orang guru, dan dua orang murid. Namun hasil dari pemeriksaan keempat saksi tersebut, pihak penyidik belum menyimpulkan apa motif korban melompat dari lantai empat.

"Masih belum kita simpulkan (motifnya). Karena yang jelas kan butuh tahapan-tahapan proses pemeriksaan, kalau sudah terang baru kita sampaikan," tegas Bintoro.

Selain itu, kata Bintoro, juga telah memeriksa rekaman kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Disebutnya kamera pengawas tersebut merekam kejadian naas tersebut.

"Dari rekaman CCTV juga yang bersangkutan melompat dari ketinggian. Cuma masih kita dalami kami belum bisa menyimpulkan," tegas Bintoro.

Kemudian, Bintoro mengatakan, pihaknya juga memerintahkan Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Unit Pelayanan Terpadu Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (UPT P3A) untuk datang ke sekolah korban. Hal itu dilakukan untuk memberikan kontribusi baik penanganan trauma psikis maupun mencari solusi.

"Dan juga jangan sampai kejadian itu berulang di SD tersebut," kata Bintoro.

Insiden siswi SD inisial SR yang awalnya diduga terjatuh itu sempat viral di media sosial. Dalam video yang beredar terlihat siswi SD yang mengenakan seragam merah dan putih tergeletak di lapangan sekolahnya. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (26/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement