Rabu 27 Sep 2023 18:47 WIB

Bangun Tidur Jangan Buru-Buru Rapikan Kasur, Beri Jeda 30 Menit, Pakar Ungkap Alasannya

Beri jeda 30 menit antara waktu bangun tidur dan membereskan kasur.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Membereskan kasur. (ilustrasi). Menurut pakar kebersihan, Anda sebaiknya tidak langsung merapikan kasur setelah bangun tidur. Beri jeda sekitar 30 menit.
Foto: www.freepik.com
Membereskan kasur. (ilustrasi). Menurut pakar kebersihan, Anda sebaiknya tidak langsung merapikan kasur setelah bangun tidur. Beri jeda sekitar 30 menit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membereskan kasur segera setelah bangun tidur bisa jadi merupakan kebiasaan yang banyak dilakukan orang. Akan tetapi para ahli memberikan saran berbeda, yang mungkin jarang diketahui. 

Beberapa pakar mengatakan menunda membereskan kasur, setidaknya selama 30 menit setelah bangun tidur, bisa menjadi waktu penting. Pakar tidur dan CEO perusahaan MattressNextDay, Martin Seeley, yang berbasis di Inggris, menjelaskan alasannya yaitu demi kebersihan yang lebih baik dan risiko kesehatan yang lebih sedikit.

Baca Juga

Berikut ulasannya seperti dilansir Best Life, Rabu (27/9/2023):

1. Setiap kasur punya tungau debu

Tungau debu adalah arakhnida mikroskopis yang memakan sel kulit mati manusia. Menurut American Association for Retired Persons (AARP), rata-rata orang memiliki 1,5 juta tungau debu di tempat tidurnya, dan hewan ini menghasilkan kotoran dua kali lipat berat badannya. Besar kemungkinan kasur penuh dengan tungau, bahkan dalam kondisi paling bersih sekalipun.

2. Tungau menyukai kelembapan

Kebanyakan orang berkeringat rata-rata 500 ml per malam dan meningkatkan tingkat panas dan kelembapan di kasur. Hal itu membuat tungau lebih mudah berkembang biak.

"Banyak penelitian menunjukkan tempat tidur yang tidak berventilasi dan kebiasaan merapikan tempat tidur dengan segera dapat menciptakan lingkungan yang menyebabkan konsentrasi tungau debu dan protein alergi mereka lebih tinggi,” kata Seeley.

Itulah mengapa penting untuk menunda membereskan tempat tidur setidaknya selama 30 menit. Hal ini memungkinkan ventilasi yang lebih baik yang membantu menyebarkan kelembapan dan mengurangi kelembapan keseluruhan di tempat tidur.

3. Sinar matahari alami

Manfaat lain membiarkan tempat tidur tidak dirapikan selama 30 menit adalah membuat kasur terkena sinar matahari alami. Sinar matahari alami dapat berperan dalam mencegah penumpukan tungau debu. “Membiarkan tempat tidur tidak dirapikan untuk sementara waktu akan memberikan paparan sinar matahari alami,” kata dia. 

Sinar matahari memiliki sifat disinfektan dan dapat membantu membunuh beberapa bakteri dan tungau sehingga mengurangi potensi risiko kesehatan. Pakar tidur serta CEO Sleep 365, Richard Prassad, mengatakan memanfaatkan sinar matahari alami sebagai disinfektan kerap terlupakan oleh orang-orang.

4. Manfaat bagi penderita asma

Orang dengan asma dan alergi mungkin rentan terhadap gejala paparan tungau debu yang lebih parah. Prassad mencatat, penderita asma atau alergi akan mendapat manfaat paling besar dari praktik tidak segera merapikan tempat tidur.

“Jeda dalam membereskan kasur bisa menghadirkan metode sederhana namun efektif untuk menciptakan lingkungan tidur yang lebih sehat,” kata dia. Pakar kebersihan rumah sekaligus CEO Elite Maids Steve Nuamah mengatakan, kehadiran tungau bisa menimbulkan gejala seperti bersin, gatal, hidung tersumbat, bahkan serangan asma.

5. Kebiasaan kebersihan yang lain 

Meskipun Prassad setuju bahwa menunda merapikan tempat tidur pada pagi hari dapat membantu mengurangi jumlah tungau debu yang ada, namun tetap menjaga lingkungan yang bersih dan aman melalui pencucian yang teratur dan menyeluruh adalah hal yang lebih penting. Ini tentang menumbuhkan kebiasaan tidur yang bersih.

Nuamah merekomendasikan untuk mencuci kasur, termasuk seprai, sarung bantal, dan lainnya, setidaknya sekali setiap satu hingga dua pekan dalam air panas (di atas 54 derajat Celsius) untuk membunuh tungau debu. Selain itu, ia menyarankan untuk menggunakan penutup anti alergi pada bantal, kasur, guna menciptakan penghalang terhadap tungau debu. Kemudian secara teratur menyedot debu dan membersihkan debu di kamar tidur untuk meminimalkan akumulasi debu, dan menggunakan bahan alas tidur hipoalergenik untuk meminimalkan paparan alergen. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement