Rabu 27 Sep 2023 20:32 WIB

Airlangga: Kolaborasi Pemerintah-Swasta Jadi Kunci Pemberdayaan UMKM

Airlangga dorong penguatan UMKM.

Red: Erdy Nasrul
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: dok kemenko perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci bagi pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Penting untuk diingat bahwa kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta adalah kunci untuk optimalisasi pemberdayaan UMKM,” kata Menko Airlangga dalam acara Peluncuran Hasil Survei Litbang Kompas untuk Sampoerna Retail Community (SRC), dikutip melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Baca Juga

Menko Airlangga menjelaskan, saat ini pemerintah terus mendorong berbagai program pemberdayaan bagi UMKM seperti kemudahan akses pembiayaan di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), UMi, Mekaar, LPDB, digitalisasi UMKM, kemitraan UMKM dengan usaha besar serta perluasan pasar.

Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas secara umum menunjukkan kontribusi aset SRC di tahun 2022 sebesar Rp 236 triliun atau setara dengan 11,36 persen PDB retail Indonesia.

Dari sisi dampak daya saing, rata-rata omzet toko meningkat 42 persen setelah bergabung menjadi SRC dan setidaknya 90 persen toko SRC telah mengadopsi digitalisasi melalui ekosistem digital AYO by SRC, dan 77 persen dari toko di bawah payung SRC mengalami penambahan jenis usaha.

Tidak hanya bagi para pemilik toko, keberadaan SRC juga memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar, seperti bagi UMKM di sekitar toko SRC yang memperoleh manfaat dari Pojok Lokal, sebuah rak khusus yang didedikasikan bagi produk UMKM di sekitar toko SRC.

Secara nasional, total transaksi di Pojok Lokal mencapai Rp 5,65 triliun. Selain itu, SRC berperan dalam membentuk lapangan kerja di mana 51 persen toko SRC berhasil membuka lapangan pekerjaan baru melalui penambahan karyawan.

“Data tersebut menunjukkan bahwa toko kelontong tradisional adalah bisnis UMKM yang menjanjikan dan terus dapat dikembangkan menjadi toko yang lebih modern, terdigitalisasi, dan berdampak luas,” tutur Menko Airlangga.

Hal tersebut sejalan dengan upaya pemerintah untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu, SRC juga berkontribusi terhadap digitalisasi UMKM, sistem keuangan yang inklusif, serta mendorong penggunaan pembayaran non tunai.

Lebih lanjut, Menko Airlangga juga mengharapkan hasil survei tersebut dapat menjadi dorongan kuat bagi dunia usaha untuk membantu kerja sama dengan UMKM, terutama bagi warung dan toko kelontong agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi retail modern yang pesat.

“Kami sampaikan apresiasi kepada PT HM Sampoerna serta seluruh pihak atas inisiatif dan dukungannya terhadap kebijakan pemberdayaan UMKM, termasuk kepada seluruh toko-toko yang telah bergabung dalam SRC. Semoga kerja sama ini bisa mendorong kemajuan UMKM di Indonesia dan terlihat mereka yang bergabung SRC, toko-tokonya naik kelas semua,” tutur Menko Airlangga.

Adapun UMKM telah menjadi pilar penting pembangunan ekonomi Indonesia yang terbukti resilien di kala pandemi Covid-19, UMKM telah memberikan kontribusi terhadap PDB Indonesia hingga mencapai sebesar 61 persen atau setara dengan Rp9.580 triliun serta menciptakan lapangan kerja yang mencapai 97 persen dari total tenaga kerja nasional.

Untuk membantu UMKM dalam meningkatkan kualitas usahanya, pemerintah telah memberikan dukungan yang kuat seperti melalui Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan PERPU Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement