REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim astromaterial Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan debu gelap dan partikel pasir yang sangat kecil saat mengungkap ‘peti harta karun’, yang dikembalikan dari asteroid Bennu oleh misi OSIRIS-REx.
Setelah membuka kapsul pengembalian sampel dengan hati-hati, para ilmuwan terkejut melihat partikel gelap terlihat jelas pada tutup dan alasnya. Asal-usul atau karakteristik partikel menari ini masih belum diungkapkan secara spesifik.
Namun, material pada tutup dan alasnya diyakini juga berasal dari permukaan asteroid.
Dilansir Curiosmos, Kamis (28/9/2023), setelah turun di gurun Utah pada Ahad (24/9/2023), kapsul pengembalian sampel OSIRIS-REx dengan cepat dibawa ke Pusat Antariksa Johnson NASA di Houston hanya sehari kemudian. Khususnya, Johnson memiliki koleksi astrometrial terlengkap secara global.
Antisipasi tumbuh ketika para ahli konservasi bersiap dengan cermat membongkar Touch and Go Sample Acquisition Mechanism (TAGSAM) untuk mengungkap sampel berharga yang ada di dalamnya. Prosedur rumit ini dilakukan di laboratorium canggih yang dirancang khusus untuk misi OSIRIS-REx.
Dengan sangat hati-hati, tutup aluminium dilepas di dalam kotak sarung tangan yang dirancang khusus, memastikan keutuhan kapsul tetap tanpa kompromi.
Saat pemisahan TAGSAM berlangsung, TAGSAM akan ditempatkan dalam wadah tertutup yang mempertahankan atmosfer nitrogen selama kurang lebih dua jam. Prosedur ini menjamin tim memiliki cukup waktu untuk mengalihkan TAGSAM ke kotak sarung tangan khusus lainnya, sehingga mempercepat pembongkaran. Para pecinta ruang angkasa dan masyarakat umum dapat menyaksikan pertunjukan besar temuan ini pada 11 Oktober.