Kamis 28 Sep 2023 12:34 WIB

Kenakan Jubah Khas Arab Saudi, Benzema Dipuji Warganet Dicibir Politisi Prancis 

Benzema turut memeringati Hari Nasional Arab Saudi

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Benzema turut memeringati Hari Nasional Arab Saudi dengan mengenakan jubah tradisional.
Foto: Dok Istimewa
Benzema turut memeringati Hari Nasional Arab Saudi dengan mengenakan jubah tradisional.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Politisi sayap kanan Prancis, Jordan Bardella, menuduh pemain sepak bola Karim Benzema yang mengenakan pakaian nasional Arab Saudi menyusul kepindahannya ke Kerajaan Saudi tersebut. 

Bardella, yang merupakan presiden partai sayap kanan National Rally, menuduh pemain sepak bola Al-Ittihad itu memaafkan Islamisme setelah merayakan Hari Nasional Saudi pada Sabtu lalu dengan mengenakan thobe (jubah tradisional yang panjang) dan ghuttra (jubah tradisional yang panjang) jilbab). 

Baca Juga

Benzema, yang menandatangani kontrak dengan klub yang bermarkas di Jeddah pada bulan Juni, memberi keterangan pada fotonya: "Lihatlah kehidupan yang kita miliki". Diikuti dengan emoji hati berwarna putih, dan komentar, "Selamat Hari Nasional Saudi." 

Foto tersebut kemudian menjadi berita nasional di Prancis, sebagaimana dilansir The New Arab, Rabu (27/9/2023). Bardella mengaku terkejut dengan postingan dan pilihan pakaian Benzema, saat tampil di saluran TV Prancis BFM. 

Bardella kemudian mengklaim bahwa Benzema pindah ke Arab Saudi karena dia menginginkan gaya hidup Islam dan mengklaim pemenang Ballon d'Orr itu mendukung ideologi Islam. Jurnalis lain di panel mempertanyakan komentar Bardella, yang membenarkan pernyataannya dengan mengatakan Benzema sebelumnya mengatakan rasanya menyenangkan tinggal dan bekerja di negara Muslim. 

"Jika mereka yang menginginkan gaya hidup Islam bisa pindah ke negara-negara Islam, mungkin Prancis akan lebih baik," kata Bardella. 

Masyarakat Prancis mengecam pernyataan Bardella, dengan menunjukkan bahwa beberapa pesepakbola asing lainnya yang bermain di Arab Saudi berpose dengan pakaian tradisional untuk memperingati hari nasional negara Teluk tersebut, tapi tidak ada yang dikatakan tentang mereka. 

Cristiano Ronaldo, yang bermain untuk Al-Nassr, dan manajer Al-Ettifaq Steven Gerrard mengenakan thobe dan ghuttra saat mereka merayakan liburan di Saudi. Ronaldo bahkan tampil dalam video bersama rekan satu timnya saat mereka memamerkan budaya Arab Saudi. 

Orang lain mengatakan Bardella seharusnya fokus pada krisis yang sedang berlangsung di Perancis, termasuk meningkatnya biaya hidup, skandal politik, dan intimidasi di sekolah. 

Ini bukan pertama kalinya Benzema, yang dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa Prancis, dikaitkan dengan “Islamisme”.

Politisi sayap kanan Prancis lainnya, Damien Rieu, mengunggah gambar pesepakbola tersebut bersama seorang imam, yang rumahnya digerebek setelah pemenggalan kepala guru sekolah Prancis Samuel Paty pada 2020. 

Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad

Dalam tweet lainnya, Rieu mengunggah foto Benzema mengangkat jari telunjuknya dan tiga gambar lainnya menunjukkan militan ekstremis melakukan gerakan yang sama. Benzema kemudian menuntut Rieu karena pencemaran nama baik dua tahun kemudian. 

Prancis, meskipun merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa Barat, sering kali menyoroti beberapa undang-undang yang dianggap diskriminatif secara agama selama bertahun-tahun. 

Baru-baru ini, negara tersebut telah melarang penggunaan abaya, pakaian longgar seperti jubah yang sering dikenakan Muslimah, di sekolah-sekolah negeri. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement