Kamis 28 Sep 2023 18:24 WIB

Arab Saudi Berencana Bangun 500 ribu Kamar Hotel Baru

500 ribu hotel baru akan dibangun di Arab Saudi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Salah satu aset Baitul Asyi Wakaf Habib Bugak dalam bentuk hotel berdekatan dengan Zamzam Tower Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Dok MCH 2023
Salah satu aset Baitul Asyi Wakaf Habib Bugak dalam bentuk hotel berdekatan dengan Zamzam Tower Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Arab Saudi berencana membangun hingga 500 ribu kamar hotel baru sebagai upaya untuk mendiversifikasi perekonomiannya yang bergantung pada minyak. Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata Saudi Ahmad Al Khatib, dilansir Gulf News, Kamis (28/9/2023).

Fasilitas baru ini akan dibangun oleh pemerintah di beberapa wilayah kerajaan, termasuk mega proyek futuristik Neom. "Kami sedang membangun tambahan 400 ribu hingga 500 ribu kamar utama baru, dan sektor swasta akan menambah lebih banyak kamar," kata Menteri Al Khatib.

Baca Juga

Al Khatib mengatakan kerajaan tersebut telah menciptakan 200 ribu lapangan kerja di bidang pariwisata dalam empat tahun terakhir dan perlu menciptakan 800 ribu lapangan kerja lagi.

"Di Arab Saudi saja, kita perlu menciptakan 1 juta lapangan kerja dalam 10 tahun ke depan. Kita sudah menciptakan sekitar 200,00 lapangan kerja," tambahnya.

Al Khatib juga menyatakan kebanggaannya karena Arab Saudi menjadi tuan rumah acara pariwisata yang dihadiri oleh sekitar 500 pejabat dan pakar industri dari 120 negara. Motto Hari Pariwisata Sedunia 2023 adalah Pariwisata Ramah Lingkungan dan Investasi.

Arab Saudi menargetkan menerima 25 juta wisatawan asing tahun ini. Dalam beberapa tahun terakhir, kerajaan tersebut telah menawarkan serangkaian fasilitas yang dirancang untuk menarik lebih banyak wisatawan asing ke negara tersebut. Hal ini termasuk penerbitan visa turis pada saat kedatangan atau secara online untuk warga negara dari beberapa negara.

Pada Juli lalu, Arab Saudi meluncurkan visa elektronik kunjungan bisnis, yang dijuluki “visa investor kunjungan”, yang bertujuan untuk memfasilitasi perjalanan orang asing ke kerajaan tersebut untuk menjajaki peluang investasi di sana.

Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir telah memperkenalkan banyak fasilitas bagi umat Islam yang ingin datang ke negara tersebut untuk melakukan umroh atau ibadah haji lainnya.

Umat Muslim yang memegang berbagai jenis visa masuk seperti visa pribadi, visa kunjungan dan pariwisata diperbolehkan untuk melakukan umrah dan mengunjungi Al Rawda Al Sharifa, di mana makam Nabi Muhammad SAW terletak di Masjid Nabawi di Madinah.

Adapun warga negara Saudi dapat mengajukan visa dengan mengundang teman-teman mereka di luar negeri untuk mengunjungi kerajaan dan melakukan umrah.

Arab Saudi juga telah mengeluarkan visa transit persinggahan, yang memungkinkan pemegangnya untuk melakukan umrah, mengunjungi Masjid Nabawi dan menghadiri berbagai acara di seluruh kerajaan. Visa transit empat hari berlaku selama 90 hari.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement