REPUBLIKA.CO.ID, TEMPE -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa Donald Trump dari Partai Republik dan sekutunya merupakan ancaman berbahaya bagi demokrasi Amerika. Dia menghidupkan kembali pesan sebelumnya menjelang Pemilu 2024, yang kemungkinan akan menjadi pertarungan lagi antara kedua pria itu.
“Ada sesuatu yang berbahaya yang sedang terjadi di Amerika saat ini,” kata Biden ketika memerinci ancaman-ancaman Trump baru-baru ini terhadap para pejabat AS.
Biden pun membandingkan dengan warisan mendiang Senator AS dari Partai Republik John McCain dari Arizona yang merupakan calon presiden dari Partai Republik pada 2008 dan meninggal pada 2018. Biden dan McCain tetap berteman meskipun ada perbedaan politik yang mendalam.
Dalam sambutannya di Tempe Center for the Arts, Biden mengatakan, keberanian McCain sangat dirindukan di AS dan dibutuhkan saat ini. Biden menilai sejarah telah membawa AS ke masa ujian yang baru.
“Ada gerakan ekstremis yang tidak memiliki keyakinan dasar demokrasi kita,” katanya menrujuk kepada Gerakan Make America Great Again (MAGA).
Biden mengatakan, menurutnya tidak semua anggota Partai Republik menganggap agenda yang mengacu pada slogan Trump Make America Great Again. Namun dia berkata, tidak diragukan lagi bahwa Partai Republik saat ini didorong dan diintimidasi oleh ekstremis Partai Republik MAGA.
Presiden AS itu menguraikan berbagai langkah yang ingin diambil Trump untuk melemahkan demokrasi. Dia mencontohkan dengan mencoba memecat sejumlah besar pegawai negeri dan menggantinya dengan kroni politik.
Biden telah meningkatkan peringatannya tentang potensi ancaman terhadap demokrasi yang ditimbulkan oleh Trump seperti yang dicontohkan oleh pada Januari 6 Agustus 2021. Ketika itu serangan terhadap US Capitol terjadi akibat desak Trump yang menyatakan kecurangan hasil pemilu.
Trump menghadapi berbagai dakwaan, termasuk atas perannya dalam serangan mematikan 6 Januari itu. Dia telah menyatakan dalam beberapa minggu terakhir, bahwa ketua Kepala Staf Gabungan AS pantas dibunuh dan Departemen Kehakiman harus dibubarkan.
Pidato Biden ini menyusul debat presiden kedua Partai Republik 2024 yang diadakan di California pada Rabu (27/9/2023). Pada momen itu sering kali berubah menjadi hiruk-pikuk, perkelahian kecil-kecilan, dan komentar-komentar aneh dari ketujuh kandidat.
Trump, yang kembali melewatkan debat dicap 'hilang dalam aksi' oleh Gubernur Florida Ron DeSantis. Sementara mantan Gubernur New Jersey Chris Christie mengejeknya sebagai "Donald Duck".
Trump malah memberikan pidato di Detroit kepada para pekerja otomotif. Dia menyerang dukungan Biden terhadap kendaraan listrik.