Jumat 29 Sep 2023 09:00 WIB

PPP Ajak Kaesang dan PSI Dukung Ganjar

Kaesang tak ingin terburu-buru dalam menentukap siapa capres dari PSI.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat memimpin rapat perdana dengan sejumlah jajaran pengurus PSI di DPP PSI, Jakarta, Selasa (26/9/2023). Rapat perdana tersebut digelar usai putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep didapuk sebagai Ketua Umum PSI pada Kopdarnas PSI pada Senin (25/9) kemarin.  Rapat tersebut  membahas mengenai berbagai evaluasi dan rancangan strategi PSI dalam menghadapi Pemilu 2024.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat memimpin rapat perdana dengan sejumlah jajaran pengurus PSI di DPP PSI, Jakarta, Selasa (26/9/2023). Rapat perdana tersebut digelar usai putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep didapuk sebagai Ketua Umum PSI pada Kopdarnas PSI pada Senin (25/9) kemarin. Rapat tersebut membahas mengenai berbagai evaluasi dan rancangan strategi PSI dalam menghadapi Pemilu 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi mengatakan bahwa pihaknya terus membuka ruang komunikasi terkait peluang kerja sama dalam mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres). Termasuk dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang saat ini dipimpin oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.

"PSI sekiranya belum menentukan sikap, ya kita bisa bersama-sama meneruskan kerja sama, nostalgia 2019 kemarin. PSI waktu itu bersama-sama dengan PPP dan PDIP mendukung mengusung Pak Jokowi," ujar Baidowi saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (28/9/2023).

Baca Juga

Akan lebih baik jika PSI bergabung dalam mendukung Ganjar sebagai bakal capres. Sebab, PPP dan PSI, serta bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah memiliki pengalaman kerja sama.

"Sekali lagi itu semuanya terserah kepada PSI, kalau PPP ada ajakan, semakin banyak bergabung itu semakin bagus. Tetapi sekali lagi bahwa pilpres itu penentunya adalah di rakyat, bukan diukur dari besar kecilnya partai politik yg mengusung," ujar Baidowi.

"Kalau mau bergabung ya kita tidak keberatan, silahkan saja. Kalau belum bergabung ya lebih baik gabung saja, tentu banyak yang bisa dibicarakan, toh kita juga pernah bekerja sama," kata Wakil Ketua Badan Legislasi (Baleg) DPR itu menambahkan. 

Sebelumnya, Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep belum mengungkapkan nama bakal capres yang akan didukung partainya pada Pilpres 2024. Namun, ia mengaku memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

"Saya sama Pak Prabowo ya Alhamdulillah dekat. Sama Pak Ganjar kemarin juga ketemu di Pestapora, nonton Dewa, Pak Ganjar nonton Dewa saya nonton NDX, saya suka koplo soalnya," ujar Kaesang di Djakarta Theater, Jakarta, Senin (25/9/2023) malam.

"Pilihnya yang mana? ya nanti kebetulan kan keduanya sudah datang juga ke podcast saya juga, sudah ngobrol pribadi juga. Nanti balik lagi kita akan liat aspirasi-aspirasi dari DPD, DPW, mengarahnya ke mana," sambungnya.

Adapun dalam pidato pertamanya sebagai Ketua Umum PSI pada Kopi Darat Nasional (Kopdarnas), ia mengaku tak ingin terburu-buru dalam menentukan sikapnya untuk Pilpres 2024. Ia mengutip pernyataan ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni "ojo kesusu".

Ia juga meminta tambahan waktu untuk dapat turun ke masyarakat langsung. Menurut dia, pihaknya harus mendengar hingga merasakan denyut di akar rumput sebelum memberikan dukungan dalam Pilpres 2024. "Izinkan saya sampaikan dukungan capres PSI di 2024 adalah sabar toh sabar. Kita tuh pelan-pelan dulu ojo kesusu," ujar Kaesang.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement